Bisnis Bandung - Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus COVID-19 selama beberapa pekan terakhir.
Peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian penambahan 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus ada tengah pekan.
Subvarian BA4 dan BA5 menjadi varian of Concern yang dikuatirkan saat ini karena mudah menular. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat hingga akhir Juli tahun ini.
Dikatakan oleh Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, Pandemi ini masih belum selesai.
Baca Juga: Ada Omicron Subvarian BA4 dan BA5, Kasus Covid-19 di Jabar Kembali Meningkat
Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi yang bebas penyakit. Situasi endemi menunjukan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali.
“Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan,” tegas dr Adib Khumaidi, SpOT.
Disampaikan oleh Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI, meminta pemerintah mengkaji kembali kebjakan lepas masker di tempat umum, serta meminta pemerintah dan masyarakat untuk menggiatkan Kembali vaksinasi booster untuk Covid. Masyarakat juga diminta untuk tetap melakukan protokol Kesehatan ketat seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer.
“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk waspada akan penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini, seperti Demam Berdarah Dengue, Cacar Monyet, Hepatitis Akut, serta sejumlah penyakit lainnya yang berpotensi timbul.” kata dr Agus.
Baca Juga: Keren, Anak Bangsa Mampu Ciptakan Teknologi Perawatan Dokter Gigi Anti Penyebaran Virus Covid-19
Dr Agus juga mengingatkan meski kasus Cacar Monyet masih belum ditemukan di Indonesia namun kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan supaya jangan sampai menjadi outbreak atau kejadian Luar Biasa di negeri ini.
Sementara itu, Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dari Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB Idi menegaskan bahwa untuk menuju endemi persiapannya adalah dengan menekan kasus terkonfirmasi positif, salah satunya melalui vaksinasi baik dosis primer dan juga dosis booster, Tracing diusahakan sesuai target 1:12, masyarakat harus tetap patuh pada protokol Kesehatan.
Dr Eka Mulyana, SpOT(K) dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI meminta tenaga kesehatan medis baik dokter umum, maupun dokter spesialis untuk tetap waspada pada kasus Covid dan juga penyakit menular lainnya. Tim MItigasi IDI menghimbau apabila ada rekan sejawat dokter dan dokter spesialis menemukan gejala sesuai dengan Covid, ataupun penyakit menular yang sedang menjadi sorotan kewaspadaan agar segera dilaporkan pada Dinas Kesehatan setempat.
Data terakhir dari Tim Mitigasi IDI yang wafat hingga bulan Maret 2022 adalah 752 dokter umum dan dokter spesialis akibat Covid. Data tersebut tersebar dari 29 propinsi di Indonesia.
Artikel Terkait
Jamu Gendong, Bikin Aman Berpuasa Setelah Divaksin atau Dalam Kondisi Long Covid
37 Ribu UMKM Masih Terdampak Pandemi Covid-19, Dekranasda Jabar Gencarkan Promosi
Alhamdulillah, Inikah Pertanda Status Pandemi Covid 19 Akan Menjadi Endemi?