Ade Armando: Kenaikan Tarif Candi Borobudur Wajar, Pemeliharaannya Butuh Biaya Besar

photo author
- Rabu, 8 Juni 2022 | 11:00 WIB
Candi Borobudur adalah monumen megah dari masa lalu harus dipelihara dengan cara sebaik-baiknya, dan pemeliharaan semacam itu membutuhkan biaya besar (Pixabay)
Candi Borobudur adalah monumen megah dari masa lalu harus dipelihara dengan cara sebaik-baiknya, dan pemeliharaan semacam itu membutuhkan biaya besar (Pixabay)


Bisnis Bandung - Pegiat sosial media dan akademikus, Ade Armando mengungkapkan, Candi Borobudur sedang ramai diperbincangkan, yang jadi pemicu pembicaraan adalah rencana pemerintah untuk menaikkan tiket masuk kedalam Candi Borobudur tersebut hingga mencapai Rp 750 ribu.

Dikatakan Ade Armando, yang melontarkan ide kenaikkan tarif Candi Borobudur ini pertama kali adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Komentar dan kritik pun berdatangan, intinya para pengkritik memandang langkah pemerintah ini berlebihan.

"Dianggap kenaikkan tarif dari Rp 75 ribu, menjadi Rp 750 ribu mencekik rakyat kecil, yang pasti tidak sanggup membayar tiket semahal itu, dikahwatirkan akan mempersempit opsi rakyat untuk berwisata, bahkan ada tuduhan bahwa pemerintah akan meng-anakemaskan orang kaya, padahal Candi Borobudur adalah warisan budaya untuk seluruh masyarakat" ungkap Ade Armando.

Menurut Ade Armando kecaman itu berlebihan. Angka Rp 750 ribu mungkin memang terlalu mahal, kalau cuma ada satu tipe harga, seharusnya ada beberapa tingkat harga. Namun kalau harga tiket dinaikkan setuju.

Baca Juga: Kata Ade Armando, Bandingkan Kasus Dirinya dengan Novel Baswedan, Ustadz Felix Siauw Alami Kekacauan Berfikir

Candi Borobudur adalah monumen megah dari masa lalu, harus dipelihara dengan cara sebaik-baiknya, dan pemeliharaan semacam itu membutuhkan biaya besar.

Rencana pemerintah memahalkan biaya/tarif untuk masuk dan naik ke Candi Borobudur ini dilakukan dalam rangka menjaga keberlangsungan konservasi situs bersejarah tersebut.

Jadi memang ada upaya untuk membatasi orang yang bisa naik ke Candi Borobudur, dalam rangka melindungi kondisi asli.

'Kalau murah tidak akan ada pemasukan yang cukup untuk memelihara dan merenovasi candi, tidak akan ada dana juga yang cukup untuk membayar para pegawai yang bertanggungjawab disana, tidak akan dana untuk melakukan rangkaian inovasi modern untuk meningkatkan daya tarik candi karena itu pantas sekali kalau harga tiket dinaikkan"

"Dalam penjelasannya Luhut menegaskan bahwa kenaikkan tarif itu dengan upaya menjaga warisan budaya"

Kata Ade Armandi, memang ada masalah ketika pihak pengelola mengijinkan masyarakat masuk dan naik ke Candi Borobudur, sebagian dari mereka yang masuk membuang sampah sembarangan, sebagian lagi melakukan aksi vandalisme atau menyelipkan benda tertentu disela -sela batu candi atau yang lazim adalah memperlakukan stupa-stupa itu dengan cara sembarangan, padahal itu semua bagian dari situs umat Buddha"

Dengan membatasi jumlah wisatawan yang masuk diharapkan para pengunjung yang masuk akan berdisiplin dan lebih bisa dikontrol.

Banyak orang tidak sadar bahwa Candi Borobudur adalah sebuah peninggalan Buddha yang luar biasa. Candi Borobudur ditetapkan sebagai situs warisan budaya oleh Unesco.

Sebagai catatan bahwa Candi Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan, namun monumen agung itu kini sudah mengalami pelapukan, ini juga dipengaruhi adanya perubahan iklim erupsi gunung merapi serta gempa bumi, karena itulah upaya pemeliharaan dan renovasi niscaya dilakukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X