Bisnis Bandung -- Pendakwah, Ustad Felix Siauw mengatakan, jaman Nabi dengan jaman sekarang "core" politiknya jauh berbeda. Politik punya sistem/core, tergantung kita pakai "core" yang mana.
Menurut Ustadz Felix Siauw, kalau kita pakai "core" politik yang berbeda, tentu saja hasilnya berbeda, terutama terkait caranya dan sistemnya pasti akan berbeda pula.
Dicontohkan Ustadz Felix Siauw, politik yang sekarang, yang kita kenal adalah politik oportunis.
Seorang filsuf mengatakan, politik adalah seni untuk mencapai tujuan, tidak peduli dengan caranya, yang penting bisa mendapatkan kekuasaan.
Dikatakan Ustadz Felix Siauw, politik dalam Islam dimaknai dengan mengurus umat baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: Tidak Dukung Prabowo dan Anies Baswedan, Ustadz Felix Siauw Bingung Disebut Ustadz Radikal
Berarti ada perbedaan melihat/cara pandang untuk menjadikan perbedaan dalam bentuk kreativitas.
Contoh misalnya, kalau kita bicara tentang politik dijaman Rosulullah, politik itu adalah mengurus urusan umat, berarti urusan umat ini menjadi ulama
"Ada seorang Sahabat Rosulullah, kedatangan seorang anggota keluarganya, kemudian ditanya, tujuannya kedatangannya untuk apa? membicarakan keluarga atau negara? Kalau urusan keluarga, matikan semua fasilitas penerangannya"
"Penggunaan fasilitas penerangan pun sangat diatur, apakah ini urusan negara atau keluarga"
Dari contoh tersebut, maka tidak terjadi penyelewengan kekuasaan dan penyelewengan fasilitas, karena politik itu adalah urusan umat.
Maka pemimpin itu seperti penggembala domba. Pemimpin itu tugasnya adalah membuat gembalanya menjadi selamat dan menyebabkan tidak ada ancaman yang masuk, walaupun mungkin mereka yang harus tidak makan, sekarang tidak karena politiknya oportunis, tegas Ustadz Felix Siauw.
Baca Juga: Sering Kritik Pemerintah Lewat Dakwahnya, Ibunda Khawatir Ustadz Felix Siauw Ditangkap Polisi
Konsep pembagian kekuasaan yang ada di Indonesia, adalah konsep yang dihasilkan oleh tawar menawar dijaman reinesance, kaum yang menginginkan perubahan besar dengan kaum status quo.
Artikel Terkait
Cegah Hepatitis Mesterius Bagi Anak – Anak, Retno Listyarti: Jangan Menerapkan PTM 100 Persen
Mutakhir! Ini Prediksi Peta Politik 4 Capres-Cawapres, Jika MK Pertahankan Presidential Threshold 20 Persen
Green Economy Jadi Nilai Plus Produk UMKM Untuk Bersaing Secara Global
Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Memanfaatkan Anies Baswedan atau Dimanfaatkan Ganjar Pranowo