Bisnis Bandung - Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah menganalisis, apa saja yang menjadi alasan Ukraina melirik Alutista Korea Selatan (Korsel)
Teuku Rezasyah mengungkapkan, baru-baru ini dunia dihebohkan dengan pendekatan khusus Ukraina ke Korea Selatan, untuk mendapatkan Alutsista. Walaupun permintaan tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Korea Selatan (Korsel).
Namun Kejadian ini membuka mata dunia atas kehandalan Alutsista negeri Ginseng, Korea Selatan (Korsel) ini, kata Teuku Rezasyah.
Dan ternyata Ukraina semakin kreatif saat perang berlangsung, dan sudah membayangkan adanya kesulitan yang akan dihadapi Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam memasok senjata untuk Ukraina dimasa depan.
Dalam pandangan Ukraina, Rusia akan mengharamkan kiriman senjata dari Amerika Serikat dan NATO, baik langsung maupun tidak langsung. Sekiranya hal ini terbukti, tidak mustahil Rusia akan kembali menyerang Ukraina.
Karena itu, Korea Selatan adalah pilihkan terbaik yang ada. Dalam hal ini, walaupun merupakan sekutu Amerika Serikat di Asia Timur, Korea Selatan bukankah anggota NATO, namun memiliki Alutsista yang memenuhi standar NATO.
Korea Selatan layak dilirik, karena negara ini memiliki Research and Development (R&D) yang mandiri, dengan tenaga kerjanya yang terlatih, walaupun awalnya disapih Amerika Serikat dan Eropa.
Menurut analisis Teuku Rezasyah, walaupun pemain baru disektor Alutsista, namun Korea Selatan (Korsel) berhasil membangun industri persenjataannya hingga mencapai kelas dunia.
Untuk Alutsista darat, laut, dan udara, yang semuanya dapat dioperasikan dalam berbagai skenario perang dengan negara-negara anggota NATO, ANZUS dan juga AUKUS.
Korea Selatan (Korsel) berhasil menjalankan kontrak pertahanan jangka panjang dengan banyak negara sekaligus, dengan spesifikasi yang dirancang secara bilateral.
Korea Selatan (Korsel) biasanya hadir dalam berbagai pameran internasional Alutsista, dan sering membuat kontrak Internasional.
Ukraina sudah lama mengagumi Korea Selatan yang berhasil membangun industri pertahanan dalam suasana yang terancam dan harus berhasil, karena harus setiap saat menghadapi potensi ancaman peluru kendali dari negara tetangganya.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Berkonflik, Terganggukah Hubungan Ekonomi Indonesia Dengan Ukraina?
Korea Selatan (Korsel) selama ini membuka ruang untuk pembayaran dengan sistem kredit maupun imbal beli.
Artikel Terkait
Bandung Sneakers Season 3.0 Siap Digelar Lebih Meriah
Krisis Iklim Ancam Masa Depan Jutaan Anak dan Keluarga Jatuh Dalam Kemiskinan di Indonesia
Memicu Kerusakan Lingkungan Lebih Massif, LBPI NU Jawa Barat Tolak Pembangunan Tol Bandung - Ciwidey
Peran Standardisasi dalam Isu di Presidensi G20, Relevankah?
Buruan Belanja Kebutuhan Lebaran, Pusat Perbelanjaan Mulai Gulirkan Diskon Gede-gedean
Pedas, Kiky Saputri Roasting Erick Thohir, Mulai Dari Muka Tembok Hingga Kenaikan Harga Pertamax