Bisnis Bandung - Sekjen Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia Dewan Pimpinan Daerah - Aprindo DPD Jawa Barat, Anton menegaskan, lebaran tahun ini, angka penjualan disektor ritel, mulai kembali tumbuh.
Aprindo DPD Jabar melansir, dimomen lebaran tahun ini, untuk penjualan di sektor usaha ritel ada perubahan cukup signifikan, dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya, terutama jika dibandingkan dengan awal pandemi yakni tahun 2020 dan 2021, papar Anton.
Anton menegaskan, momen lebaran tahun sekarang, pelaku usaha disektor ritel, yang tergabung kedalam Aprindo DPD Jabar, mengalami kenaikan angka penjualan antara 5 persen sampai 10 persen, dibandingkan dua tahun kebelakang.
Baca Juga: Memicu Kerusakan Lingkungan Lebih Massif, LBPI NU Jawa Barat Tolak Pembangunan Tol Bandung - Ciwidey
Ditambahkannya, tahun sekarang penjualan lebih ramai, karena ada sejumlah kebijakan dari pemerintah yang meringankan atau menguntungkan pelaku usaha ritel.
Kebijakan tersebut diantaranya yakni, adanya relaksasi/perubahan jam kerja/operasional, terkhusus untuk di Kota Bandung.
Dimomen ramadhan hingga lebaran tahun ini, supermarket/ritel/swalayan mendapat kompensasi/relaksasi buka operasional mulai jam 08 pagi sampai jam 22 malam.
Baca Juga: Warga dan Wisatawan Diminta Waspada jika Berkunjung ke KBB Terutama Kawasan Wisata Lembang
Sebelumnya supermarket/ritel/swalayan, jam operasionalnya mulai dari jam 10 sampai jam 08 malam.
Ditambah lagi, cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) pekerja swasta, mendongkrak angka penjualan pelaku usaha ritel.
Peningkatan angka penjualan pun disokong dengan adanya kebijakan kuota/kapasitas menjadi 75 persen. Kebijakan ini lebih longgar dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya.
Baca Juga: Lindungi Konsumen, Tim Gabungan Sidak ke Pasar Tradisional dan Ritel Jelang Lebaran
Dua tahun lalu dan tahun kemarin, miris sekali. Outlet fashion/busana tidak bisa buka, dampaknya banyak tenaga kerja, terutama dioutlet fashion yang dirumahkan, bahkan tidak jarang di PHK.
Aprindo Jabar memprediksi, dan mentargetkan puncak transaksi/penjualan di momen lebaran tahun ini, akan terjadi pada minggu ini.
Prediksi tersebut mengacu kepada cairnya THR pada pekan ini, dan prediksi puncak arus mudik yang akan terjadi pada pekan depan.
Baca Juga: Tidak Bayar THR Lebaran Sesuai Ketentuan, Siap-Siap Pengusaha akan Didatangi Petugas dan Diberi Sanksi
"Prediksi kita, masyarakat/konsumen akan belanja diminggu - minggu ini, karena sebagian besar telah mendapatkan THR. Pekan depan fokusnya bergeser ke mudik", kata Anton.
Anton mengimbuhkan, untuk mendongkrak angka penjualan dan mencapai target penjualan dan target pertumbuhan, pelaku usaha ritel, mulai memberlakukan diskon atau potongan harga untuk hampir semua komoditas
Misalnya saja Yogya Departement Store, mulai memberlakukan diskon 5 sampai 20 persen untuk produk tertentu
Untuk kepokmas atau kebutuhan pokok masyarakat, Yogya Departement Store memberi diskon 5 persen.
Baca Juga: Ngaku Polisi, Oknum ASN Hadang Ambulance ditengah Kemacetan
Sedangkan untuk produk fashion/busana, Yogya Departement Store memberikan diskon hingga 20 persen.
Diimbuhkannya, dari sekian banyak Yogya Departement Store, yang akan paling banyak disesaki konsumen/pengunjung yakni Yogya Departemen Store Kepatihan Kota Bandung, pasalnya dekat dengan pusat kota.
Berikutnya Yogya Departemen Store Riau Junction, karena telah punya pelanggan sendiri, dan produknya dikenal premium. Tapi dipastikan semua Yogya Departement Store dan Supermarket/mal/ritel yang lainnya akan kembali menggeliat pada tahun ini.
Baca Juga: Inilah 7 Waktu Terbaik Untuk Minum Air, Nomor Lima Bisa Menurunkan Berat Badan
Menurut Anton, produk yang akan banyak diburu oleh konsumen/masyarakat untuk kebutuhan lebaran yakni, produk kebutuhan sehari - hari dan fashion.
Anton yakin pada momen lebaran tahun ini tidak ada lagi kelangkaan produk atau kebutuhan pokok masyarakat.
Stok minyak goreng aman dan tersedia, hanya saja harga minyak goreng mahal harganya.
Kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan harga selain minyak goreng, diantaranya yakni harga kue kaleng dan harga daging beku.
Baca Juga: Dugaan Kasus Korupsi Ekspor Minyak Goreng, Kata Muhammad Luthfi, Loyalitity Is Top Down bukan Bottom Up
Anton mengimbuhkan, saat ini jam operasional toko/ritel/swalayan buka mulai pukul 08.00 - 22.00, setelah lebaran kembali ke jam operasional semula yakni jam 10.00 sampai jam 20.00.
Meski telah memberikan kebijakan kelonggaran, namun pemerintah terus mengingatkan kepada pelaku usaha ritel, untuk tetap mengantisipasi lonjakan covid 19, yakni dengan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 75 persen.
Kemudian diiwajibkan untuk tetap mematuhi prokes, wajib menggunakan masker, cuci tangan dan cek suhu sebelum masuk ke mall/ ritel atau supermarket.
Baca Juga: Simak Opini Maudy Ayunda Soal Trend Bisnis, Filosofis Sejarah dan Sistem Pendidikan di Indonesia
Untuk antisipasi lonjakan pengunjung serta penegakkan prokes, selain ada petugas satpam, juga akan ditempatkan petugas Satpol PP disejumlah supermarket/mall/swalayan di Kota Bandung, pungkasnya.***
Artikel Terkait
Uniknya 3 sate berbahan dasar bukan daging, salah satunya sate kesukaan Jokowi
Program PC HPN Kota Bandung dalam Santunan Anak Yatim, Buka Puasa Bersama serta Beasiswa Khusus Wirausaha
Genjot Elektabilitas AHY di Jabar, Anton Sukartono: Gaskeuun...!
Unik, Begini Cara Ngabuburit Para Pemuda disalah satu Kampung di Kecamatan Sindangkerta Selama Bulan Ramadhan