Bisnis Bandung - Dilansir bisnisbandung.com dari BBC News, berdasarkan media lokal Swedia mengatakan tiga orang terluka di kota timur Norrköping, Minggu (17/4/2022)
Peristiwa di Swedia tersebut terjadi saat polisi melepaskan tembakan peringatan ke arah perusuh.
Beberapa kendaraan dibakar dan sedikitnya 17 orang ditangkap oleh aparat kepolisian Swedia.
Pada Sabtu (16/4/2022), kendaraan termasuk bus dibakar di kota selatan Malmo selama demonstrasi sayap kanan.
Polisi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan
Baca Juga: Kehadiran Rusia di G20, Mengancam Eksistensi Kepresidenan G20 Indonesia
Setelah diserang dan tiga orang tampaknya terkena pantulan.
Kepala polisi nasional Swedia Anders Thornberg mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (16/4/2022)
Jika para demonstran telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan petugas polisi,
"Kami telah melihat kerusuhan kekerasan sebelumnya. Tapi ini adalah sesuatu yang lain." ujar Anders seperti yang dikutip BBC News.
Sebelumnya, pemerintah Iran dan Irak memanggil utusan Swedia untuk memprotes pembakaran tersebut.
Ekstremis Denmark-Swedia Rasmus Paludan, yang memimpin gerakan Stram Kurs, atau Garis Keras, mengatakan
Dia telah membakar teks paling suci Islam dan akan mengulangi tindakan itu.
Paludan telah mengancam akan mengadakan rapat umum lagi di Norrköping pada Minggu (17/4/2022)
Mendorong para demonstran tandingan.
Artikel Terkait
Konflik Rusia Dan Ukraina, Berdampakkah Pada Kenaikan Harga Minyak Bumi?
Konflik Rusia dan Ukraina Berdampak Terhadap Fuktuasi Harga Emas
Akan Damaikan Rusia-Ukraina, Miliarder Roman Abramovich Diduga Diracun
Rusia dan Ukraina Berkonflik, Terganggukah Hubungan Ekonomi Indonesia Dengan Ukraina?
Sanksi Ekonomi Rusia Berimbas Pada Stabilitas Minyak Dunia Serta Pada Kenaikan Pertamax Di Indonesia