Anan menilai rekam jejak Israel yang kerap melanggar resolusi internasional menjadi indikasi lemahnya perjanjian ini.
Dengan komitmen yang tidak kuat, gencatan senjata ini berpotensi berakhir kapan saja, terutama jika Israel merasa perlu melancarkan kembali serangan militer.***
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekerasan di Sekolah sebagai Bentuk “Korupsi Pikiran”