news

Prof. Hikmahanto Ingatkan Risiko Indonesia Terjebak dalam Strategi Mossad

Kamis, 14 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Prof Hikmahanto, Guru Besar Hubungan Internasional UI (Tangkap layar youtube CNN Indonesia)

Bisnisbandung.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, memberikan peringatan terkait potensi bahaya jika Indonesia terlibat dalam rencana yang diduga melibatkan badan intelijen Israel, Mossad.

Ia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh bersikap naif dalam merespons isu geopolitik internasional, khususnya konflik di Gaza.

Mengacu pada pemberitaan internasional, sejumlah media melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, dikabarkan meminta Mossad mempercepat pemindahan warga Gaza ke negara-negara tertentu yang telah menyatakan kesediaan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,12% di Triwulan II, Awalil Rizky: Data BPS Perlu Diuji

Selain itu, petinggi Mossad, David Barnea, disebut-sebut telah berdiskusi dengan utusan khusus Amerika Serikat guna membahas dukungan insentif bagi Indonesia dan empat negara lainnya.

Prof. Hikmahanto menilai, langkah semacam itu dapat memunculkan tudingan bahwa Indonesia masuk dalam strategi politik Israel.

“Mau pemerintah kita dituduh oleh rakyat kita sendiri masuk dalam strategi Israel,” ungkapnya dilansir dari youtube CNN Indonesia.

Baca Juga: Adi Prayitno Analisis Pertemuan Gibran dan Try Sutrisno Bisa Tenangkan Publik

Menurutnya, skenario yang dikaitkan dengan rencana pembentukan otoritas di Gaza berpotensi menyingkirkan pihak-pihak seperti Hamas atau otoritas Palestina yang ada saat ini.

Hal ini dikhawatirkan dapat mengabaikan hak rakyat Palestina untuk memerintah tanah mereka sendiri.

Ia juga mempertanyakan kesiapan warga Palestina yang menempuh pendidikan di Indonesia untuk kembali ke Gaza dan membangun daerah tersebut.

“Sekarang kita kalau misalnya mau kembalikan rakyat Palestina yang belajar di Unhan, belajar di berbagai universitas Indonesia, masuk sekarang lagi ke Gaza. Bisa enggak mereka masuk ke Gaza?” tuturnya.

“Jangan-jangan mereka sudah hilang juga rasa nasionalismenya karena sudah enak di sini,” terusnya.

Baca Juga: OPD Terbaik Pemprov Jabar Dapat Hadiah Spesial, Dedi Mulyadi: Kursus di Korea Menanti

Halaman:

Tags

Terkini