Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky menyoroti perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025.
Lewat youtubenya, Awalil Rizky mempertanyakan angka pertumbuhan yang dirilis BPS terutama karena tidak selaras dengan sejumlah indikator ekonomi lainnya.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga: Pengamat Ungkap Kemenkeu dan Danantara Pemicu Mundurnya Dirut Agrinas
Angka ini dihitung dari nilai tambah seluruh produksi barang dan jasa di Indonesia pada periode April-Juni 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Awalil Rizky angka tersebut relatif tinggi bahkan melampaui ekspektasi konsensus ekonom yang memprediksi 4,7%-4,9%.
“Menariknya indikator-indikator lain justru tidak mendukung angka 5,12% ini,” kata Awalil Rizky dalam unggahannya.
Ia menyebut beberapa data yang kontradiktif seperti indeks manufaktur yang mengalami kontraksi, penjualan mobil dan motor yang turun, hingga pasar properti yang lesu.
Baca Juga: Bukan Sekadar Kedekatan, Pengamat: Prabowo Pilih Teddy Jadi Seskab Lewat Standar Tinggi
Tak hanya itu pertumbuhan kuartal ke kuartal (quarter to quarter/qtq) triwulan II-2025 juga tercatat 4,04%—tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Padahal kata Awalil Rizky data sektor riil belum menunjukkan geliat sekuat itu.
Menurutnya pertumbuhan PDB dihitung dari Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) tahun dasar 2010.
Metode ini menghitung nilai tambah barang dan jasa akhir, bukan total produksi mentah untuk menghindari perhitungan ganda.
Awalil Rizky menegaskan ia tidak serta merta menuding BPS keliru.
Baca Juga: Kerugian Rp1 Triliun Lebih, KPK Cegah Eks Menteri Agama Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji
Artikel Terkait
Aksi Nekat Bupati Indramayu, Lepas Ular untuk Selamatkan Panen Petani
Bupati Pati Sudewo Tegas! Tolak Mundur Meski DPRD Ajukan Hak Angket
Erwin Ngamuk! Pelaku Prostitusi di Apartemen Bandung Diseret ke Sidang Tipiring
Operasi Yustisi Kota Bandung, Erwin: 53 Pelanggar Perda Ditindak Termasuk Pelaku Prostitusi Apartemen
Warga Jawa Barat Ditindas Bos China di Batam, Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan!
‘Dikepung’ Sampah, Herman: Jawa Barat Siap Berlakukan Kontrol TPA