Israel, misalnya, diketahui berada di bawah kendali atau pengaruh Amerika Serikat, sementara asal dukungan terhadap Iran masih belum sepenuhnya jelas, meskipun kemungkinan berkaitan dengan Rusia atau Tiongkok tetap terbuka.
Mengacu pada pengalaman sejarah, seperti konflik India–Pakistan atau krisis Teluk Babi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Chappy menjelaskan bahwa potensi penggunaan senjata nuklir sering menjadi pemicu terciptanya gencatan senjata mendadak.
“Apakah ke depan akan begitu juga? Atau apakah kemudian senjata mass destruction-nya akan digunakan? Kita tidak bisa tahu kecuali kita mengikuti perkembangan-perkembangan. Tapi yang pasti, perkembangan terakhir ini cukup mengkhawatirkan, ya,” pungkasnya.***
Baca Juga: Dukung Pelayanan Kesehatan, Wakil Presiden Gibran Janji Sediakan Alat Medis untuk Puskesmas Blitar