"Apalagi kalau misalnya file yang masuk itu file undian, diskon, voucher, kita kan akan terdorong untuk ngeklik, dan ternyata itu adalah phishing," imbuhnya.
Sementara itu, Humas OJK Kantor Regional 2 Jabar, Iswahyudi menyatakan, jika sudah terlanjur klik dan instal file APK Bodong, masyarakat diharapkan tetap tenang.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu segra matikan koneksi data seluler dan WIFI pada perangkat, clear data dan clear cache aplikasi bodong, uninstall aplikasi bodong,
Serta ubah username, PIN, dan paswword mobile banking termasuk email pribadi.
Iswahyudi menambahkan, untuk lebih aman, masyarakat bisa langsung melakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik. "Selalu waspada, ya," ujar Iswahyudi.
Tak hanya itu, masyarakat pun diminta mewaspadai modus baru dengan pengiriman link info bank dari nomor yang bukan merupakan .... Jika link tersebut diklik, akan ada info biaya transfer antarbank.
Selain itu ada informasi link ke website tertentu yang mirip website perbankan (lebih mirip ke phising).
Pada web tersebut, korban diminta mengisi nomor HP, nomor ATM dan CVV. "Informasi itulah yang akan diambil penipu untuk memalsukan data kita di kejahatan online.
Jadi jika menerima pesan tersebut, abaikan dan block saja," tegasnya.***
Artikel Terkait
Telkomsel Awards 2023 Siap Digelar, Dimeriahkan Oleh Artis KPop Xodiac dan Zico
Subsidi BBM Dihapus, Negara Afrika Ini Mengalami Darurat Pangan Setelah Inflasi Naik 6 Bulan Berturut-turut
LPS Ingatkan Masyarakat Untuk Berhati-Hati Terhadap Fintech
Peringatan Tahun Baru Islam: Ustaz Koh Dennis Lim: "Masalah Terbesar Manusia Ketiadaan Ilmu"
Festival Hijriah: Pentas Seni Memukau dari Muslim Xinjiang Membuat Para Menteri Terpesona
Budi Arie Setiadi: Sikapi S-Commerce Melindungi Konsumen dan Kreativitas