Subsidi BBM Dihapus, Negara Afrika Ini Mengalami Darurat Pangan Setelah Inflasi Naik 6 Bulan Berturut-turut

photo author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi Nigeria yang kini tengah krisis pangan (Pexels/Emmanuel Ikwuegbu)
Ilustrasi Nigeria yang kini tengah krisis pangan (Pexels/Emmanuel Ikwuegbu)

Bisnisbandung.com - Inflasi yang tinggi membuat Nigeria, negara dengan pdb terbesar keempat di Afrika saat ini tengah mengalami darurat pangan.

Menurut data dari Biro Statistik Nasional Nigeria, tingkat inflasi Nigeria di bulan Juni mengalami kenaikan menjadi 22,79%.

Kenaikan tersebut hampir 0,4% dari angka Mei sebesar 22,41% adalah kali keenam berturut-turut tingkat tersebut naik mendorong pemerintah Nigeria untuk mengumumkan darurat harga pangan.

Dalam laporan terbarunya, NBS juga mengatakan “tingkat inflasi utama negara Afrika Barat adalah 4,19% poin lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat yang tercatat pada Juni 2022, yaitu 18,60%.”

Baca Juga: Winter aespa Ungkap Perilaku Unik Miliki Kepribadian Introvert, Punya Pengalaman yang Sama?

Data dari NBS juga menunjukkan bahwa dalam dua belas bulan terakhir, Desember 2022 adalah satu-satunya bulan di mana tingkat inflasi turun.

Di masa lalu, pihak berwenang Nigeria mengaitkan lonjakan tingkat inflasi dengan depresiasi naira.

Namun, setelah Bola Ahmed Tinubu dilantik sebagai presiden Nigeria pada akhir Mei, pemerintahnya menghormati janjinya untuk menghapus subsidi bahan bakar yang telah berlangsung puluhan tahun.

Penghapusan subsidi membuat harga bensin dilaporkan naik lebih dari 100%.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Klaim Buka Jejak Baru Menuju Liga Arab Saudi yang Penuh Bintang

Dampak Penghapusan Subsidi
Mengomentari kemungkinan dampak pencabutan subsidi, NBS menyarankan dalam tweet bahwa data yang diambil tidak sepenuhnya menjelaskan apa yang terjadi sejak harga bensin naik. Badan statistik menambahkan:

"Ini karena pengumpulan data untuk menghitung tarif untuk bulan referensi biasanya berhenti sekitar pertengahan bulan, yang berarti bahwa angka bulan Juni hanya mencerminkan sekitar dua minggu dari dampak kebijakan terhadap harga konsumen."

Menurut NBS, efek penuh dari perubahan kebijakan hanya akan terlihat “di bulan-bulan berikutnya”.

Selain pencabutan subsidi, devaluasi naira pada awal Juni dari sedikit di bawah NGN470 per dolar menjadi lebih dari NGN700 per dolar juga diyakini telah berkontribusi terhadap kenaikan marjinal tingkat inflasi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: bitcoin news

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X