Kepausan Paus Fransiskus menginspirasi harapan besar sekaligus memicu perdebatan sengit.
Ia memperlihatkan adanya ketegangan dan perbedaan pandangan dalam komunitas Katolik, serta membuka perbincangan mendalam tentang identitas dan misi Gereja di dunia modern.
Meski meninggalkan Gereja yang tampak semakin terpecah, ia juga mewariskan landasan dialog dan pertobatan menuju kasih Kristus.
Paus Fransiskus menunjukkan bahwa label seperti “progresif” atau “konservatif” tidak cukup untuk menjawab tantangan zaman. Ia senantiasa menegaskan bahwa misi utama Gereja adalah kasih Yesus—misi yang telah ia tekankan sejak awal masa kepausannya.***
Artikel Terkait
Naik Pitam! Donald Trump Usir Presiden Ukraina Zelensky, Simak Kronologi Lengkapnya
PT Jaswita Klarifikasi Soal Instruksi Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak
Rayakan Pencapaian Wanita Di Dunia International, Pada International Women Day Tahun Ini
Pasca Dibongkar! Hibisc Fantasy Rata dengan Tanah, Direktur PT Jaswita Jabar ungkap Siap Berbenah
Dampak Review Food Vlogger: Gulung Tikar atau Makin Berkibar? Ci Mehong Tidak Mau Minta Maaf
Konflik Makin Memanas! Houthi Serang Kapal Perang Amerika Serikat di Laut Merah