Baca Juga: Dekat Pemilu, Waspada Hoax dan Fake News bertebaran di medsos.
Kemudian, Presiden menyampaikan pidato singkat, berterima kasih kepada Paus Fransiskus akhirnya berkenan mengunjungi kami.
Kita punya sejarah panjang hubungan Indonesia dan Vatikan, karena pada tahun 1947 sudah memulai hubungan diplomatik, dan kemudian pada tahun 1950 Vatikan sudah mendirikan Nunsiatur di sini dan Indonesia memiliki kedutaan besar di Vatikan. Jadi, punya hubungan baik dengan negara-negara tersebut. Presiden sangat senang dan bisa dilihat dari cara menerima Paus Fransiskus.
Dokumen itu ditandatangani semua pemimpin dari tujuh agama, termasuk kepercayaan setempat, sehingga jumlah menjadi tujuh. Jadi, semua orang menandatangani.
Kalau ke masjid, saya rasa harus belajar sejarah masjid itu sekarang berada. Presiden pertama memang sengaja memutuskan agar Istiqlal, yaitu masjid negara, berada di dekat katedral.
Sengaja diputuskan, karena pembicaraan antara presiden dan wakil presiden. Wakil presiden mengusulkan tempat lain, tetapi presiden bilang harus di sana. Jadi, bersama-sama dan saling berdekatan, melambangkan cita-cita kita untuk hidup rukun.
Kemarin setelah penandatanganan dokumen, Imam Besar menyampaikanbahwa, setelah penandatanganan ini, kita harus bertemu dan membahas bersama apa harus dilakukan pasca penandatanganan ini agar tidak hanya menjadi dokumen belaka, melainkan menjadi awal berbagai tindakan bersama berbagai komunitas agama di Indonesia.
Ini bukan sekedar teori; sudah dipraktikkan, dan kami berharap penandatanganan ini dapat memperkuat jalan melangkah bersama menuju masa depan.
Baca Juga: Breaking News! Setelah Persidangan Panjang, Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati!
T: Yang Mulia, sebagai Kardinal Uskup Agung Jakarta, dapatkah Anda menyampaikan pesan singkat bagaimana pengalaman bersama Paus Fransiskus di sini membantu Gereja untuk terus maju dan membantu komunitas masyarakat, bukan hanya di Indonesia tetapi di mana pun?
Mari saya kembali ke tema dasar kunjungan Paus ke Indonesia. Saya dapat merangkum semua keinginan atau harapan kita masa depan: agar kita bertumbuh dalam iman, dalam persaudaraan, dan dalam belas kasih.
Saya kira ini bukan hanya untuk umat Katolik saja, akan sangat mudah dipahami seluruh orang Indonesia.
Tema sama akan mudah dipahami—dalam praktik, pertanyaan lain—oleh siapa pun benar-benar menganut komunitas agama apa pun.***
Artikel Terkait
Breaking News! Jajaran Direksi Juventus Termasuk Presiden Andrea Agnelli Mengundurkan Diri!
Breaking News! Setelah Persidangan Panjang, Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati!
Breaking News, Potensi Tsunami Akibat Gempa Guncang Mentawai Sumatera Barat, Warga Diminta Tinggalkan Pantai!
Dekat Pemilu, Waspada Hoax dan Fake News bertebaran di medsos.
Good News! Ini Dia Tanda Pasangan Bahagia Denganmu
Breaking News, Terjadi Tabrakan Kereta Api Lokal dan Kereta Api Turangga di Cicalengka