Selain itu, latihan militer bersama yang rutin digelar menunjukkan tingkat kepercayaan dan koordinasi yang tinggi antara angkatan bersenjata kedua negara.
Pertemuan ini juga berlangsung di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Baca Juga: Bank BJB Syariah Mengalami Penurunan Laba Bersih Pada Kuartal I 2024 Capai 60 Persen
Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan ke Beijing dengan tujuan untuk memperingatkan Tiongkok agar tidak memperdalam dukungan militernya untuk Rusia.
Langkah ini menunjukkan kekhawatiran Barat terhadap semakin eratnya hubungan antara Moskow dan Beijing.
Namun, baik Putin maupun Xi tampaknya tidak terpengaruh oleh tekanan tersebut.
Mereka justru memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisi mereka di panggung global.
Baca Juga: PDIP Curiga Presiden Jokowi Cawe-cawe pada Pilkada 2024, Terkait Distribusi Bansos Beras
Bagi Rusia dan Tiongkok, kerjasama yang lebih erat adalah kunci untuk menghadapi tantangan dari Barat dan untuk membangun tatanan dunia yang lebih multipolar.
Dalam konteks ini, kunjungan kenegaraan Putin ke Tiongkok menjadi momen penting yang menegaskan aliansi strategis antara kedua negara.
Di tengah dinamika geopolitik yang kompleks, pertemanan antara Rusia dan Tiongkok semakin kokoh, memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan bersama dan memainkan peran yang lebih besar dalam urusan global.***
Artikel Terkait
Kekacauan Di Perbatasan: Aktivis Dan Para pemukim Israel Segala Cara Untuk Hentikan Bantuan Ke Gaza
Senator AS Dorong Israel Gunakan Bom Nuklir di Gaza, Ini Komentarnya?
Krisis Ikan di Aceh: Tangkapan Melimpah, Tiga Ton Ikan Terpaksa Dibuang
Gerakan 'Blokout' Merebak di Media Sosial, Netizen Serukan Pemblokiran Artis yang Bungkam Terkait Tragedi di Gaza
Prabowo Subianto: 'Diremehkan Itu Bagian Kehidupan' dalam Wawancara dengan Al Jazeera
White house Bantah Tuduhan Penggunaan Senjata untuk Genosida di Gaza