Orang dengan mentalitas sadar bahwasetiap tantangan berhasil dilewati, akan ada kebahagiaan dan kemenangan menanti.
Baca Juga: Ridwan Kamil ‘Terbungkus’ Kasus, Dedi Mulyadi Kian Bersinar, Sorotan Pakar Komunikasi Politik
2. Menanamkan nilai pengampunan dan kerendahan hati
Salah satu makna mendalam peringatan Jumat Agung adalah pengampunan.
Penyaliban Yesus Kristus merupakan bentuk nyata cinta kasih Tuhan kepada umat-Nya, mengampuni dosa-dosa manusia.
Semasa hidup-Nya, Yesus menunjukkan cinta kasih kepada sesama, bahkan kepada mereka menyakiti-nya.
Dalam penderitaan-Nya, Ia masih memohon agar orang-orang bersalah kepada-Nya diampuni Bapa di surga.
Hal memperlihatkan betapa Yesus memahami manusia memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan.
Daripada menyimpan kebencian, Yesus mengajarkan untuk memaafkan.
Sebab, membalas keburukan dengan keburukan menciptakan lingkaran kejahatan tak ada habisnya.
Nilai menjadi pengingat kasih jauh lebih kuat daripada dendam.
Baca Juga: Politisi Gerindra Bandingkan Dedi Mulyadi dan Pramono Anung, Ungkap Mas Pram Masih Harus Belajar
3. Menunjukkan Penderitaan bukanlah titik akhir
Penderitaan bukan akhir dari sebuah perjalanan hidup. Setiap orang memiliki beban dan kesulitan masing-masing.
Bagi siapa pun ingin mengikuti jejak Yesus Kristus, harus siap menanggung salib-Nya bersedia menghadapi tantangan, derita, dan ujian hidup.
Artikel Terkait
Pecinta Sejarah Wajib Tahu! Desa-Desa Kuno di Iran, Jejak Peradaban dari Berabad-Abad Lalu
Fenomena Dua Gerhana di Bulan Ramadhan dan Isyarat Kemunculan Imam Mahdi?
Sejarah Panjang Suku Hui, Etnis Muslim yang Bertahan di tengah Dominasi Komunisme
Syinqith Pusat Keilmuan Islam Tertua Terancam Musnah, Kota Kuno di Tengah Gurun
9 Tradisi Perayaan Idul Fitri di berbagai macam Daerah
Memahami Kasus Dokter Priguna Anugerah Pratama, Kegagalan Pendidikan Moral Menciptakan “Setan” Terdidik