Menjadi seorang Kristiani tidak berarti jalan hidup selalu mudah dan dipenuhi kenyamanan. Justru sebaliknya, ada banyak ujian harus dihadapi.
Yang terpenting bagaimana kita memandang dan menyikapi beban tersebut, apakah sebagai rintangan melemahkan atau sebagai tantangan menguatkan. Hidup tak lepas dari berbagai cobaan.
Jika kita hanya mengejar kesenangan semata, maka mudah goyah saat badai datang.
Bila kita tetap fokus pada tujuan dan terus berjuang, maka kita =menyadari bahwa setiap proses berat akan membawa pada sukacita di akhirnya.
Memperingati Jumat Agung adalah momen merenung bahwa penderitaan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari suatu perjalanan lebih bermakna.
Dari sanalah, kita belajar lebih memahami makna hidup dan nilai sebuah pengorbanan.
4. Refleksi diri dan pertobatan
Hari ini menjadi waktu tepat merenung dan mengevaluasi diri.
Umat Kristiani diajak kembali pada jalan Tuhan, memohon ampun, serta memperbarui komitmen iman hidup sehari-hari.
5. Keteladanan menghadapi ujian hidup
Yesus menunjukkan kesabaran dan ketaatan penuh menjalani penderitaan.
Makna mengajarkan bahwa menghadapi tantangan hidup, kita dituntut tetap setia, sabar, dan percaya kepada kehendak Tuhan.***
Artikel Terkait
Pecinta Sejarah Wajib Tahu! Desa-Desa Kuno di Iran, Jejak Peradaban dari Berabad-Abad Lalu
Fenomena Dua Gerhana di Bulan Ramadhan dan Isyarat Kemunculan Imam Mahdi?
Sejarah Panjang Suku Hui, Etnis Muslim yang Bertahan di tengah Dominasi Komunisme
Syinqith Pusat Keilmuan Islam Tertua Terancam Musnah, Kota Kuno di Tengah Gurun
9 Tradisi Perayaan Idul Fitri di berbagai macam Daerah
Memahami Kasus Dokter Priguna Anugerah Pratama, Kegagalan Pendidikan Moral Menciptakan “Setan” Terdidik