Bisnisbandung.com - Kita sering menyangka sekolah hanyalah tempat belajar. Tapi jika kita melihat lebih dalam ke sekolah-sekolah tempat para penguasa global dibesarkan.
Pertanyaannya berubah: siapa yang mendesain tempat-tempat ini? Dan apa sebenarnya yang mereka rancang?
Pendiri sekolah-sekolah elit dunia bukanlah orang biasa. Mereka adalah pendeta, bangsawan, filantropis, bahkan penasihat raja.
Tapi di balik gelar-gelar mulia itu, mungkin tersembunyi blueprint untuk membentuk kelas penguasa dunia yang tertutup dan eksklusif sebuah kasta modern yang tak terjangkau publik.
1. Paul-Émile Carnal – Arsitek Internasionalisme Elit (Le Rosey)
Saat Paul-Émile Carnal mendirikan Institut Le Rosey pada 1880, Lokasi di Rolle & Gstaad, Swiss.
Baca Juga: 2026: Gas Melon Hanya untuk yang “Tercatat di DTSEN”! Siap-Siap Terkejut Kalau Namamu Tak Muncul
Eropa sedang dipenuhi ketegangan politik dan konflik antarbangsa.
Paul-Émile Carnal adalah seorang akademisi Swiss yang mendirikan sekolah ini dengan visi untuk menciptakan institusi pendidikan internasional bagi anak-anak bangsawan Eropa.
Tapi alih-alih membuat sekolah biasa, Carnal menciptakan ruang pendidikan multibahasa untuk anak-anak bangsawan berbagai negara di satu tempat, dalam satu sistem.
Apakah ini pendidikan? Atau program awal untuk membentuk jaringan elit lintas negara?
Visi Carnal, Le Rosey menciptakan “generasi pemimpin dunia” tidak hanya melatih intelektualitas tapi juga etiket internasional, strategi bisnis, dan koneksi diplomatik sejak usia 10 tahun.
Mereka tidak menghasilkan ilmuwan atau pekerja, tapi pengendali kebijakan.
Baca Juga: Harga Tanah dan Biaya Konstruksi Naik, Kelas Menengah Kian Sulit Miliki Rumah
Artikel Terkait
Presiden Kritik Pihak Nyinyir, Pakar Nilai Prabowo Juga Terseret dalam Pola Komunikasi Serupa
Pakar Nilai Transfer Data Warga RI ke AS Rawan Langgar Prinsip Perlindungan Privasi
Wali Kota Farhan: Bagi-bagi Minuman Keras Melanggar Perda, Ini Sanksinya!
Angka Kemiskinan BPS Diragukan, Bank Dunia Sebut Bisa Capai 68%! Ekonom: Metode BPS Perlu Direvisi
Bantahan Tegas Suhadi: Jokowi Tak Pernah Incar Gibran Jadi Capres 2029 Lewat PSI
2026: Gas Melon Hanya untuk yang “Tercatat di DTSEN”! Siap-Siap Terkejut Kalau Namamu Tak Muncul