Konferensi Internasional di Bandung Ketahanan Pangan Berbasis Budaya

- Kamis, 14 Juli 2022 | 12:00 WIB
Meningkatkan Ketahanan Pangan Kota dan Menciptakan Future Work Melalui Urban Farming Berbasis Budaya dan Teknologi (Bisnisbandung.com / Gustin Gumilar)
Meningkatkan Ketahanan Pangan Kota dan Menciptakan Future Work Melalui Urban Farming Berbasis Budaya dan Teknologi (Bisnisbandung.com / Gustin Gumilar)

Bisnisbandung.com - Konferensi Internasional bertema: “Meningkatkan Ketahanan pangan Kota dan Menciptakan Future Work Melalui Urban Farming Berbasis Budaya dan Teknologi.”

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar.

Menurutnya, konferensi ini akan diselenggarakan pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2022.

Hari pertama akan dilaksanakan di Auditorium Arnts Geise Building Universitas Katolik Parahyangan. Sedangkan hari kedua dilakukan kunjungan lapangan ke lokasi urban farming Buruan SAE di Kota Bandung.

Baca Juga: Danjyo Hiyoji dan Ican Harem Kenalkan Lini Pakaian Streetwear Bernilai Budaya Indonesia di Paris Fashion Week

Penyelenggaraan konperensi ini merupakan salah satu satu cara Kota Bandung turut berperan dalam mengatasi persoalan ketimpangan terhadap akses pangan global. Kota Bandung, melalui DKPP selama ini sangat serius dalam persoalan pangan yang menjadi kebutuhan primer manusia .

Hampir 2,5 juta penduduk Kota Bandung saat ini dicukupi kebutuhan pangannya dari luar Kota Bandung. Karenanya untuk meyakinkan ketersediaan pangan bagi warga kota menjadi sangat penting dan tetap menjadi fokus perhatian.

Upaya Kota Bandung dalam hal ini tidak lepas dari keprihatinan atas beredarnya data tentang tata kelola pangan dunia.

Menurut laporan lembaga Embrace Relief dalam tulisannya yang berjudul: World Hunger Facts: World Food Shortage 2021 (September 8/2021) ditampilkan banyak data yang salah satunya menyoal UN World Food Programme.

Laporan tersebut mengagregasikan, 957 juta warga dunia yang tersebar di 93 negara yang tidak terpenuhi kebutuhan makan yang paling dasar. Laporan lain juga menunjukkan setiap tahun terdapat 3,1 juta anak-anak yang meninggal karena kelaparan.

Baca Juga: Ripple Labs Membuka Hub Crypto di Toronto, Kanada, Dengan Memperluas Teknologi dan Merekrut 50 Programmer

Terdapat pula anak-anak di bawah umur 5 tahun yang kekurangan gizi dengan berat badan yang sangat kurang. Kondisi ini berakibat pada kondisi fisik yang lemah dan penurunan fungsi mental.

Laporan itu menyebutkan adanya ketimpangan akses pangan di berbagai kawasan di dunia, terutama terkait dengan distribusi dan akses yang belum dapat menjangkau secara merata.

Lebih lanjut Gin Gin Ginanjar menyampaikan, Kota Bandung sudah terkoneksi denga lembaga-lembaga yang mengkhususkan perhatiannya dalam tata kelola pangan.

Halaman:

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X