Bisnisbandung.com - Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung pada Jumat (29/8) sore hingga malam hari kembali memanas.
Massa gabungan yang terdiri dari pengemudi ojek online, mahasiswa, dan pelajar sudah berkumpul sejak pukul 14.00 WIB.
Di tengah kondisi kacau tersebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi lokasi aksi.
Baca Juga: Menyangkal Manipulasi Data, BPS Jelaskan Cara Baca Garis Kemiskinan
Situasi memanas ketika massa melakukan aksi anarkis berupa pembakaran ban, pelemparan bom molotov, hingga merusak fasilitas publik.
Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi sempat melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Namun massa berulang kali kembali berkumpul di depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Kehadiran Dedi Mulyadi bertujuan menemui massa dan meredam ketegangan.
Namun upaya kepolisian tak berjalan mulus.
Baca Juga: Menyangkal Manipulasi Data, BPS Jelaskan Cara Baca Garis Kemiskinan
Saat berusaha mendekati pengunjuk rasa Dedi Mulyadi justru terkena imbas gas air mata yang ditembakkan polisi.
Dedi Mulyadi akhirnya terpaksa mundur dari lokasi untuk mendapatkan pertolongan.
Sementara itu sejumlah kelompok pengunjuk rasa juga menolak kehadiran gubernur.
Mereka menganggap pejabat pemerintahan tidak mewakili aspirasi yang disuarakan.
Baca Juga: DPR Dikecam Publik, Pendapatan Tinggi Dinilai Tak Sejalan dengan Kinerja
Artikel Terkait
Tunjangan DPR di Tengah Krisis Rakyat, Rudi S Kamri: Ini Paradoks Negeri!
Puan Maharani Tegaskan: Tunjangan Rp 50 Juta Bukan Kenaikan Gaji, Ini Faktanya!
Ojol Tewas Ditabrak Rantis Brimob, Kapolri Listyo Sigit: Bicara Minta Maaf dan Evaluasi
7 Anggota Brimob Ditahan, Kapolda Metro Janji Proses Ojol Tewas Transparan
Kontrol Eksekutif Hilang, Adi Prayitno Peringatkan Bahaya Bubarkan DPR
Dulu Teriak Koruptor Mati, Ikrar Nusa Bhakti: Kini Noel Minta Amnesti ke Presiden Prabowo!