Pemberontak Papua Barat Rilis Foto Pilot Pesawat Asal Selandia Baru yang Disandera

photo author
- Kamis, 16 Februari 2023 | 11:30 WIB
Pemberontak Papua Barat rilis foto pilot pesawat asala Selandia Baru yang disandera (pexels.com/Evelyn Chong)
Pemberontak Papua Barat rilis foto pilot pesawat asala Selandia Baru yang disandera (pexels.com/Evelyn Chong)

Menyusul berita ini, Pemerintah di Jakarta mengatakan sedang berupaya membujuk kelompok itu untuk membebaskan Phillip Mehrtens.

Baca Juga: Rest Area Tol Cisumdawu Diklaim Akan Jadi yang Terindah dan Terbaik Di Indonesia

“Menyandera warga sipil dengan alasan apa pun tidak dapat diterima,” ucap Mohammad Mahfud, Menteri Koordinator Bidang Politik, Keamanan, dan Hukum, mengatakan dalam sebuah pernyataan video pada Selasa malam.

Mohammad Mahfud mengatakan persuasi adalah metode terbaik untuk memastikan keamanan sandera, tetapi “pemerintah tidak mengesampingkan upaya lain”.

Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan, “Kami mengetahui foto dan video yang beredar tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut pada tahap ini.”

Baca Juga: Tidak Tinggal Diam, Maher Zain Terjun Langsung Ke Lokasi Gempa Turki dan Bagikan Makanan

Sementara itu, pemberontakan dan isu separatisme dalam masyarakat Papua sudah berlangsung sejak lama.

Pemberontakan bersenjata tingkat rendah telah membara di provinsi tersebut sejak Indonesia menguasai wilayah yang kaya sumber daya itu, tepatnya setelah referendum kontroversial yang didukung oleh PBB pada tahun 1969.

Papua sendiri merupakan pulau bagian Indonesia yang menempati bagian timur Indonesia, dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Baca Juga: Tidak Tinggal Diam, Maher Zain Terjun Langsung Ke Lokasi Gempa Turki dan Bagikan Makanan

Mayoritas kepercayaan masyarakat Papua adalah agama Kristen, dan sedikitnya ikatan budaya dengan sebagian besar masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, menambah alasan mengapa masyarakat Papua ingin berpisah dengan NKRI.

Konflik telah meningkat secara signifikan sejak 2018 ketika lebih dari dua lusin orang yang mengerjakan proyek jalan di Nduga dibunuh oleh pemberontak.

Tuduhan rasisme terhadap Orang Asli Papua oleh orang Indonesia lainnya memicu protes besar-besaran pada tahun 2019 yang menyebabkan ribuan orang dievakuasi.

Baca Juga: Data Sementara 4 Orang Meninggal Akibat Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Mengguncang Jayapura

Buruh bangunan sering menjadi sasaran para pemberontak karena dianggap berpotensi sebagai mata-mata negara Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: aljazeera.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X