Bisnisbandung.com - Puncak perayaan Cap Go Meh Tahun ini jatuh pada Minggu, 5 Februari 2023. Masyarakat begitu antusias mengikuti acara tahunan tersebut.
Berbeda dari beberapa tahun sebelumnya Cap Go Meh tidak diadakan karena terhalang pandemi covid-19. Pemerintah menerapkan aturan pembatasan aktivitas. Sehingga tidak boleh adanya kegiatan apapun yang mengundang kerumunan.
Namun tahun ini kita patut bersyukur festival budaya tersebut diperbolehkan kembali. Ini merupakan kegiatan Cap Go Meh pertama, pasca pemerintah mencabut kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pada 30 Desember 2022 silam.
Baca Juga: Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Keakraban dan Cinta: 6 Tanda Pasangan Setia
Festival Cap Go Meh merupakan aktivitas kebudayaan Tionghoa berupa arakan tatung melintasi kota. Terdapat iring-iringan musik tradisional dan diikuti berbagai peserta pawai dari berbagai komunitas. Tatung sendiri merupakan sebuah ritual tolak bala guna membersihkan diri dari roh jahat dan kesialan.
Perayaan tatung di Singkawang sudah berlangsung sejak 250 tahun yang lalu. Munculnya tradisi ini dimulai sejak munculnya wabah penyakit menyerang masyarakat Tionghoa yang bekerja di sebuah tambang emas di Monterado, Kalimantan Barat.
Mereka percaya penyakit itu dari roh jahat. Maka dari situ dilakukan tolak bala untuk mengusir roh jahat. Agar musibah serangan wabah itu tidak berulang, maka upacara ini terus dilakukan setiap tahun hingga menjadi tradisi tatung.
Acara ini dilakukan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Mengapa begitu, karena merupakan satu rangkaian dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Sedang Memikirkan Kamu: Perasaan Yang Unik dan Misterius
Perayaan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Selain karena masyarakatnya terdapat etnis Tionghoa, juga menjadi magnet bagi siapa saja. Karena tetap memegang prinsip kebudayaan nasional.
Perayaan ini memiliki daya tarik yang besar. Tidak hanya bagi warga Kota Singkawang, namun juga mengundang animo masyarakat dari berbagai kota dan kabupaten di sekitar Provinsi Kalimantan Barat. Maka tak heran begitu ramai orang yang menyaksikan atraksi tatung dalam upacara budaya tersebut.
Bersamaan dengan itu, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, S.E., M.H., bersama Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.H., dan CEO PT. Kapal Api Global, Soedomo Mergonoto meresmikan Gerbang Batas Kota yang dinamai Gerbang Cap Go Meh perbatasan Singkawang-Bengkayang. Penandatanganan prasasti dilakukan pada Sabtu, 4 Februari 2023.
Baca Juga: 5 Tanda-Tanda yang Tak Terlihat: Mendeteksi Selingkuh Melalui Bahasa Tubuh Pasangan
Gerbang ini diharapkan menjadi lambang yang membangun semangat persatuan antar kota dan juga menjadi salah satu ikon Kota Singkawang, karena berpotensi meningkatkan daya tarik wisatawan untuk masuk ke Kota Singkawang sehingga berdampak bagi perekonomian masyarakat.***
Artikel Terkait
Cegah Bayi Stunting dan Geng Motor, Kapolresta Bandung dan Bupati Laksanakan Program Police Goes To School
Dandim 0610 Tegaskan 'Stunting Adalah Masalah Yang Harus Ditangani Bersama'
Tempat Rental Komik Bertahan Di Era Gempuran Digital
Plat Nomor Khusus Tak Kebal Aturan Ganjil Genap
Memasuki Tahun Politik, Bagaimana Nasib Investor?
Kerusuhan jelang pemilihan presiden, lebih dari 40 orang tewas di Nigeria