Bisnisbandung.com – Monumen Pancasila ialah monumen untuk mengenang jasa Pahlawan Revolusi Indonesia dalam perisitiwa G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.
Monumen Pancasila Sakti merupakan sebuah museum yang dibangun dari gagasan Presiden Indonesia yang kedua ialah Bapak Soeharto. Bangunan tersebut didirikan di atas tanah yang memiliki luas 14,6 hektar.
Pentingnya Monumen Pancasila untuk mengingat kembali perisitiwa G30S PKI yang tak lupa untuk terus merasa hormat bangsa kepada para Pahlawan yang telah gugur dalam berjuang untuk Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Pasar Benteng Pancasila, Magnet Ekonomi Baru di Kota Mojokerto
Selain itu tanggal 1 Oktober telah ditetapkan oleh Presiden ke-2 RI Soeharto (sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967) sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Adapun lokasi dan tempat berdirinya Monumen Pancasila Sakti yaitu dibangun di atas lahan seluas 14,6 hektar, bangunan monumen ini terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Di sebelah selatannya terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, di sebelah utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, lalu di sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan terakhir di sebelah barat terdapat Taman Mini Indonesia Indah.
Sebelum dijadikan monumen tersebut, tempat itu adalah sebuah lahan kosong yang menjadi saksi bisu tempat pembuangan jasad para Pahlawan dari peristiwa G30S PKI.
Di lahan kosong tersebut terdapat sebuah sumur tua yang berdiameter 75 cm sedalam 12 meter yang menjadi lokasi pembuangan jasad Pahlawan korban keganasan PKI.
Baca Juga: Hari Kelahiran Pancasila 2022: UU PDP dan UU KKS Belum Juga Terlahir
Adapun para Pahlawan yang gugur dan diberi gelar sebagai Pahlawan Revolusi adalah sebagai berikut:
1. Jenderal Ahmad Yani
2. Mayjen R Soeprapto
3. Mayjen MT Haryono
Artikel Terkait
RUU HIP Mereduksi Nilai Pancasila Gus Yaqut : Upaya Terselubung Eks PKI Balas Dendam Sejarah
Agus : Hafal Pancasila, UUD 1945 Dan Lagu Kebangsaan Korupsi Di Indonesia Masih Menempati Urutan Kasus
Peringati Hari Kesaktian Pancasila Melalui Wayang Sejarah