Bisnisbandung.com - Dampak dari beberapa kebijakan pemerintah tentang ekspor impor memang masih tarik ulur, hal ini justru memicu penetapan dari segi harga sehingga banyak nilai harga di indonesia mulai merangkak naik.
Seperti halnya beberapa hari lalu Menteri Pertanian dalam seminar di jakarta mengatakan bahwa “siap-siap pengemar mie instans akan naik 3 kali lipat” hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian karena cenderung kelangkaan bahan pokok yaitu gandum.
Setelah perang negara antara Rusia dan Ukraina membuat stock gandum yang terbesar akan susah di dapat atau ada halangan dalam pengiriminnya.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Memperluas Akses Ekspor bagi Industri Perikanan Kecil
Menteri Pertanian Yasin Limpo hanya memberikan peringatkan kepada seluruh negara yang pemasok gandum terbesar dari Rusia akan berdampak pada produk mie sehingga harga mie instans akan naik 3 kali lipat hanya wanti – wanti saja, tutur Menteri Pertanian.
Dari sisi lain bos besar sekaligus direktur utama perusahaan raksasa PT Indofood yang menghasilkan mie menanggapinya dengan santai.
Bahkan dia berusaha menenangkan kepada masayarakat agar tidak panik akan dampak kenaikan mie bahkan sampai 3 kali lipat.
Menurutnya negara kita masih banyak bahan gandum bahkan ekspor pun bukan hanya di negara Rusia saja akan tetapi negara Argentina, America, dan Canada juga sering mengirimkan bahan gandum.
Baca Juga: SPI: Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga TBS Petani Masih Rendah
Tidak hanya itu, ketersedian stock pun masih berlimpah, sehingga tidak panik sampai kenaikan 3 kali lipat, bisa saja naik harga mie akan tetapi tidak sampai 3 kali lipat apa yang telah di ungkapkan oleh Menteri Pertanian.
Dia menuturkan bahwa pasti ada kenaikan harga mie instans akan tetapi sewajarnya dan tidak berlebihan sehingga masayarakat tidak panik, memang harga gandum sudah tinggi akan tetapi nilainya masih wajar dan masih bisa diatasi.
Selain harga mie instans akan naik juga waspada produk roti yang akan rencananya juga naik akan tetapi tergantung imbas dari perang Ukraina dan Rusia.***
Artikel Terkait
Konferensi Internasional di Bandung Ketahanan Pangan Berbasis Budaya
Cegah Stagflasi, TPID Jabar pun Rumuskan Pertukaran Data Antarwilayah Hingga Investasi di Sektor Pangan
Ketahanan Pangan Sudah Terbukti Gagal Mengatasi Krisis Pangan Global, Saatnya Kembali Ke Kedaulatan Pangan