Bisnis Bandung - Menanggapi pemberitaan yang saat ini tengah viral, yakni Ustadz Abdul Somad yang dideportasi imigrasi Singapura, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung menyatakan, dalam tradisi diplomatik, memang betul ada semacam hak dipintu pertama orang diusuir atau tidak diijinkan masuk, dan sebetulnya itu rahasia intelejen.
Menurut Rocky Gerung, kenapa Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak diijinkan masuk, memang tidak perlu dibuka datanya, tetapi karena ini soal Ustadz Abdul Somad (UAS), tentu orang ingin melihat lebih jauh, kenapa yang bersangkutan tidak atau bahkan sudah masuk dideportasi.
"Apakah ada data intelejen jalan 20 menit masuk, dikirim secara cepat, untuk menghalangi Ustadz Abdul Somad (UAS), dan ini yang sebetulnya yang ingin kita ketahui klarifikasinya", kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, Dubes Indonesia untuk Singapura sudah berupaya semaksimal mungkin untuk cari keterangan diplomatik, dan yang membuat saya (read: Rocky Gerung) terkaget-kaget adalah keterangan diplomatiknya, betul-betul tidak diplomatis, tetapi langsung menuduh bahwa Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah orang yang berbahaya"
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad (UAS) Dideportasi Sejumlah Negara, Didalam Negeri Dipersekusi
"Singapura pakai diksi Ustadz Abdul Somad menyebarkan kebencian, ekstrimis, segregasi dan segala macam itu, mengajak orang untuk melakukan kekerasan",ungkap Rocky Gerung
Menurut Rocky Gerung, tudingan terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) semua, hal yang pernah kita dengar di negara kita sendiri, Indonesia, bagaimana kemudian ada di file nya Singapura.
Kita mau tahu, apakah Indonesia tidak punya hak untuk mengkoreksi semua itu? Memang itu adalah hak Singapura untuk menilai manusia, siapapun yang berkunjung kesitu, melepas identitas nasionalnya, supaya mendapat semacam keterangan eksklusifnya.
"Jadi kita bisa anggap bahwa Intelejen Singapura beroperasi juga di Indonesia, dengan tujuan untuk memetakan orang Indonesia yang punya potensi disebut sebagai berbahaya"
"Nah ini yang seharusnya menjadi soal besar, karena kemampuan Ustadz Abdul Somad (UAS) ini mewakili sebuah komunitas yang besar, lepas dari kontroversi dia", tegas Rocky Gerung.
"Lebih bagus Singapura bilang ya punya data tentang sesuatu yang bahkan tidak bisa diucapkan kepublik, tetapi itu hak kami untuk keep data itu"
"Tapi kalau kita lihat secara diplomatik, ini undangan perang diplomatik, seolah-olah Singapura menyatakan kalau punya file, tolong dikoreksi oleh Indonesia, apakah betul Ustadz Abdul Somad (UAS) teroris, ekstrimis. Ini jadi kekacauan diplomatik baru", kata Rocky Gerung.
Diimbuhkan Pengamat Politik dan Kebijakan Publik itu, dibelakang layar ini ada apa sebetulnya, ada transaksi intelejen kah antara Indonesia dengan Singapura, atau memang Singapura ingin menguji Indonesia. Indonesia mampu tidak kasih counter argumen pada kita (read: Singapura).
Baca Juga: Selain Singapura, Ustadz Abdul Somad Pernah Ditolak Memasuki 5 Negara Ini
Artikel Terkait
Ini Sejumlah Perlakuan Terhadap Ustadz Abdul Somad Karena Dukung Ide Capres
Inilah Alasan Ustadz Abdul Somad dan Rombongan Dideportasi dari Singapura