Inilah Alasan Ustadz Abdul Somad dan Rombongan Dideportasi dari Singapura

- Rabu, 18 Mei 2022 | 06:00 WIB
Ustadz Abdul Somad atau UAS dideportasi oleh pihak Imigrasi Singapura. (YouTube @Hai Guys Official)
Ustadz Abdul Somad atau UAS dideportasi oleh pihak Imigrasi Singapura. (YouTube @Hai Guys Official)

Bisnis Bandung - Pada Senin Siang 16 Mei 2022 Ustadz Abdul Somad (UAS) dan rombongan yang terdiri dari istri dan anaknya beserta keluarga sahabat dideportasi oleh pihak imigrasi Singapura.

Saat tiba di Singapura, Ustadz Abdul Somad (UAS) sempat ditahan dan dimasukkan ke sebuah ruangan berukur 1x2 meter, beratap jeruji selama satu jam. Sementara, istri UAS dan rombongan lainnya di ruangan lain.

Dikutip Bisnisbandung.com dari situs mha.gov.sg, Rabu (18/5/2022), Kementerian Dalam Negeri Singapura membenarkan bahwa pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) dan enam anggota rombongannya ditolak masuk ke Singapura pada Senin (16/5/2022).

Baca Juga: Tahap Awal PPDB 2022 Dimulai, Ridwan Kamil Jamin Keadilan dan Kehandalannya

Baca Juga: Rizal Ramli: Carut Marut Partai Politik Dan Sistem Presidential Threshold, Inilah Kunci Dari Sekop Pemerasan

Dalam keterangannya, Ustadz Abdul Somad (UAS) dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tak dapat diterima oleh multi ras dan multi agama di Singapura.

Selain itu, Pemerintah Singapura juga menganggap Ustadz Abdul Somad (UAS) pernah melontarkan pernyataan yang merendahkan agama lain.

"Dia (UAS) juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir”.Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai "kafir" (kafir)," kata Kemendagri Singapura.

Baca Juga: Fahri Hamzah: BUMN Bukan untuk Berbisnis, BUMN untuk Mensejahterakan Rakyat

Baca Juga: Golkar Jabar Targetkan Kemenangan Pemilu 2024, Kabupaten Kuningan Minimal 10 Kursi

Tak hanya itu, Kemendagri Singapura menyatakan bahwa masuknya pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak.

Sehingga Pemerintah Singapura memandang serius siapapun yang mendukung ajaran ekstremis dan segregasi.

Karenanya Pemerintah Singapura menolak Abdul Somad dan enam anggota rombongannya untuk masuk ke Singapura.

 

"Setiap kasus dinilai berdasarkan cirinya sendiri. Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," ujarnya bunyi keterangan resmi Kemendagri Singapura.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X