Reshuffle Luhut Atau Putus Dengan Megawati, Saiful Anam: Kepastian bagi Rakyat

photo author
- Selasa, 26 April 2022 | 21:33 WIB
Menko Marves Luhut Pandjaitan (Instagram @turnbackhoaxid)
Menko Marves Luhut Pandjaitan (Instagram @turnbackhoaxid)

Bisnis Bandung - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengungkapkan, Jokowi harus mulai memilih di antara dua tokoh berpengaruh saat ini.

Kedua tokoh tersebut ,yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden Jokowi harus membuat pilihan bijak menggandeng gerbong politiknya, usai heboh wacana penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Refly Harun: Jabatan Luhut Binsar Pandjaitan Tak Mungkin Dicopot

Apakah menginduk pada partai yang telah membesarkannya atau mengikuti seruan dari lingkaran kabinet yang membantunya bekerja. Megawati dengan tegas menolak wacana penundaan pemilu. Sementara Luhut merupakan sosok yang memunculkan wacana penundaan Pemilu ke publik.

Dikemukakan Saiful Anam , bahwa Megawati memiliki data yang lebih valid daripada Luhut. Sebab, Megawati saat ini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Yang bersangkutan (Megawati) pasti mendapatkan informasi yang lebih valid tentang data dan fakta mengenai efek penundaan pemilu. BRIN merupakan sebuah lembaga kredibel yang ada dan diakui Indonesia, tentunya sudah memiliki data yang valid tentang data siapa saja yang menginginkan penundaan pemilu atau tidak," ungkap Saiful, Minggu (24/4).

Baca Juga: Refly Harun: Jokowi Pilih Copot Luhut Binsar Pandjaitan atau Jaga Hubungan Baik dengan Megawati

Menurut Saiful , Megawati sangat ragu dengan big data yang diungkapkan Luhut. Sebab itu, Megawati memilih menolak penundaan pemilu.

"Megawati sudah berhitung betul tentang untung rugi penundaan pemilu, termasuk efek yang ditimbulkan dari penundaan pemilu. Kita tahu Megawati pasti sudah mendengarkan dan mempertimbangkan secara matang terkait penolakan penundaan pemilu," ucap Saiful.

Saat ini, lajut Saiful, Jokowi dihadapi dengan dua pilihan yang harus segera diambil. Keputusan ini akan memberikan kepastian kepada rakyat soal isu tunda pemilu.

"Pilihannya saat ini bagi Jokowi hanya dua . Kalau ingin nama baiknya tetap terjaga dan tidak tercemar oleh adanya isu penundaan pemilu, yaitu melakukan reshuffle kepada Luhut atau putus hubungan dengan Megawati," ungkap Saiful.

Baca Juga: PSSI dan Kemenkumham Duduk Bersama Bahas Proses Calon Pemain Naturalisasi

Jangan ikuti Luhut

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yudhi Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X