Perang Antara Rusia dan Ukraina Mempengaruhi Perdagangan Emas Dunia

Menjadi tanda bagi para investor bahwa inflasi dapat mencapai puncak.

Rabu (13/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,66 persen pada USD 1.966,42 per ounce setelah mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan pada hari Senin.

Baca Juga: Jelang SEA Games, Timnas U-23 Belum Tunjukkan Performa Meyakinkan

Emas berjangka AS naik 1,13 persen pada USD 1,970,2. Perlu diketahui jika peran emas batangan sebagai pelindung nilai inflasi, dan kenapa inflasi terjadi serta berpengaruh. Hal ini perlu dianalisi juga dari ketidakpastian kondisi global, kata Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol

Berbagai situasi yang terjadi salah satunya perang adalah pemicu naik dan turunnya harga emas.

Dikatakan Dosen Universitas Widyatama itu, perang Rusia dan Ukraina saat ini menjadi alasan naiknya harga emas. Sejak maret harga emas mencapai angka 2.000,80 dollar AS per troy ounce pada perdagangan di awal Maret.

Ini disebabkan perang Rusia dan Ukraina sehingga adanya peningkatan permintaan investor untuk melakukan "Safe Haven" pada emas.

"Safe Haven" adalah suatu jenis instrumen yang dinilai lebih “aman” saat ketidakpastian ekonomi, politik, ataupun geopolitik yang meningkat dan memiliki kecenderungan untuk menguat atau meningkat dari segi valuasi (harga) akibat meningkatnya permintaan investor.

Para pelaku usaha dalam perdagangan emas menunjukan kekhawatiran dan berdampak pada tren kenaikan herga emas karena sanksi global yang diberikan berbagai negara kepada rusia.

Baca Juga: Trabas Kembali Gelar Kegiatan Berbagi, Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu, dan Hadirkan Ustadz Yuki Pas Band

Jika pemerintah dunia tidak dapat mengatasi permasalahan inflasi ditengah perang Rusia dan Ukraina, maka tentu akan berdampak pada kenaikan harga emas.

Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat, karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik, pungkasnya.***