news

Inggris memberi tahu Vladimir Putin untuk tidak menghentikan biji-bijian penting yang dapat memicu "kelaparan

Senin, 31 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin sedang pidato (kibrispdr.org)


Bisnisbandung.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah diberitahu oleh Inggris untuk tidak menghentikan pasokan biji-bijian hingga memicu kelaparan dunia.

Pada hari Sabtu, kementerian pertahanan Rusia mengumumkan penangguhan kesepakatan ekspor biji-bijian penting yang ditengahi PBB yang telah melihat lebih dari sembilan juta ton diekspor dari Ukraina dan menurunkan harga pangan global. 

Kementerian Ukraina mengutip dugaan serangan pesawat yang bukan dari Ukraina terhadap kapal Armada Laut Hitam Rusia yang ditempatkan di lepas pantai Krimea yang di dasari sebagai alasan tindakan tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Menambah Followers Instagram, Dijamin Ampuh dalam Hitungan Hari! 

Sementara Ukraina telah membantah serangan yang menurut Moskow terjadi pada Sabtu pagi.

Menyusul keputusan pemerintah Rusia, Menteri Luar Negeri James Cleverly, mengatakan: “Inisiatif Butir Laut Hitam PBB berperan penting bagi ketahanan pangan global. “Rusia harus mengizinkan ekspor biji-bijian untuk menjangkau dunia yang lapar.”

Menurut Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhaev, “kapal Armada Laut Hitam menangkis serangan pesawat tak berawak di perairan Teluk Sevastopol”.

Baca Juga: Bos Tesla Elon Musk Resmi Jadi CEO Twitter yang Baru

ini belum diverifikasi oleh sumber lain, Menteri luar negeri Ukraina mengatakan Rusia "menggunakan dalih palsu" untuk membenarkan langkah untuk menangguhkan kesepakatan biji-bijian. 

Deklarasi Rusia datang sehari setelah Sekjen PBB, Antonio Guterres, mendesak Rusia dan Ukraina akan memperpanjang perjanjian. 

Antonio Guterres juga mendesak negara-negara lain, terutama di Barat, untuk mempercepat penghapusan hambatan yang menghalangi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.

Baca Juga: Buntut Tragedi Itaewon, Sejumlah Konser dan Pesta Halloween Dibatalkan

Sekjen PBB menggaris bawahi urgensi memperbarui kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli, yang akan berakhir pada 19 November.  

"Untuk berkontribusi pada ketahanan pangan di seluruh dunia, dan untuk meredam penderitaan akibat krisis biaya hidup global ini. merugikan miliaran orang", kata juru bicaranya.

Dia curiga bahwa para pejabat PBB berhubungan dengan pihak berwenang Rusia atas penangguhan yang diumumkan. 

Halaman:

Tags

Terkini