news

Polres Pacitan Bagikan Ratusan Kilo Beras Kepada Warga yang Terdampak Kenaikan BBM

Sabtu, 10 September 2022 | 15:00 WIB
Polres Pacitan Bagikan Ratusan Beras Untuk Membantu Warga Yang Terkena Dampak Kenaikan BBM (dok.Tribata News )

Bisnis Bandung - Kenaikan harga BBM sudah berdampak pada warga yang selalu merasa resah dengan keputusan Presiden Jokowi  menaikan harga BBM.

Sejumlah masyarakat merasa kenaikan harga BBM ini semakin memojokkan nasib warga yang sulit malah menjadi tambah sulit.

Dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung kenaikan BBM Polres Pacitan, Polda Jawa Timur berikan ratusan kilo beras kepada tukang ojek, supir andong hingga tukang becak yang merasa terdampak pada kenaikan BBM ini.

Keputusan kenaikan BBM ini sangat membebani warga, meski pemerintah menyalurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang terdampak.

Baca Juga: BPC HIPMI Kabupaten Bandung Barat Menyelenggarakan Rangkaian Kegiatan Muscablub

Kapolres Pacitan, AKBP Wildan Alberd mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polres Pacitan kepada masyarakat, dia menyadari bahwa salah satu yang terdampak langsung dari kenaikan BBM yang dilakukan Pemerintah Pusat.


“Semoga dengan ini dapat meringankan beban mereka. Kita ketahui bahwa mereka setiap hari mengunakan kendaraannya untuk mencari rejeki, artinya mereka membutuhkan BBM agar kendaraannya bisa laju sedangkan pendapatannya tidak menentu,” katanya, Jumat (9/9/2022).


Baksos yang dipimpin pria nomor satu lingkup Polres Pacitan itu beserta jajarannya berjalan dengan lancar.

Dia juga mendoakan semoga para ojek, supir andong dan becak terus diberikan kesehatan.


“Tentu pemerintah menaikkan harga BBM ini sudah memalui berbagai pertimbangan dan untuk kemaslahatan Negara Indonesia. Semoga bapak-bapak semuanya ini tetap semangat dan diberikan kesehatan,” imbuhnya.

Baca Juga: iPhone 14 Diluncurkan, Simak Spesifikasi yang Berbeda dari Iphone 13


Tak lupa AKBP Wildan Alberd pun menghimbau kepada masyarakat tidak ada yang memanfaatkan situasi seperti saat ini.

Misalnya dengan menimbun BBM bersubsidi maupun bukan bersubsidi karena itu semua melanggar hukum.

Selain itu, pembatasan pembelian harga BBM bersubsisdi yang semestinya menggunakan aplikasi MyPertamina menyulitkan warga.

Karena proses nya lama dan tidak memungkinkan semua warga memiliki akun atau smartphone.

Warga Indonesia cuma ingin dikasih keringanan jangan malah dibebankan terus, akibat naiknya harga BBM biaya operasional semakin besar (Faticha Ayu R).***

Tags

Terkini