news

SPI: "BBM Naik, Pemerintah Harus Mengambil Langkah-langkah Perbaikan Secara Komprehensif"

Jumat, 9 September 2022 | 09:56 WIB
Sebelum BBM naik, beberapa harga input produksi sudah dahulu naik, mustahil petani tidak terdampak pasca naiknya BBM (Tangkap Layar Youtube NOVI PETANI HAPPY)

"Di Kepahiang, Bengkulu, harganya turun di awal bulan di kisaran Rp45.000/kg namun kembali mengalami kenaikan pada minggu terakhir bulan Agustus menjadi Rp50.000 - Rp67.000/Kg."

"Situasi hampir serupa juga diwilayah Kediri, di pertengahan bulan, cabai merah keriting turun ke harga Rp 40.000/kg, lalu kembali naik lagi di minggu pertama September ini ke harga Rp 63.000/kg.”

Naiknya Harga BBM dan Dampaknya di Sektor Pertanian

Di tengah momentum naiknya NTP nasional, pemerintah juga harus mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan bakal terjadi dalam waktu mendatang.

Hal ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, sehingga tentunya berdampak pada sektor pertanian secara keseluruhan.

“Kenaikan BBM berpengaruh terhadap sektor pertanian. Kita bisa lihat mulai dari komponen biaya produksi dan distribusi yang dikeluarkan oleh petani, diantaranya adalah biaya pembelian benih, pupuk, obat-obatan, bahan bakar untuk pompa air dan juga biaya transportasi pengangkutan hasil panen ke pasar"

"Sebelum BBM naik saja, beberapa harga input produksi tersebut sudah dahulu naik, rasanya mustahil untuk tidak terdampak pasca naiknya BBM”

Baca Juga: Putusan MK Tidak Dijalankan, Persoalan Kelembagaan Petani Eksklusif dan Diskriminatif Masih Berlanjut

“Belum lagi dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk konsumsi rumah tangga.

"Meskipun terjadi deflasi pada Agustus 2022, hal ini akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan tentunya menambah beban keluarga petani ke depannya”.

Mujahid menyebutkan, pemerintah harus mengambil langkah-langkah perbaikan secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut.

Menurutnya, strategi pemberian bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak tidak cukup kuat untuk menghadapi gejolak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM, dan harga-harga lainnya.

“SPI menilai sektor pertanian harus terus diperkuat. Di samping pemberian subsidi bagi masyarakat tidak mampu, subsidi bagi sektor pertanian juga diperlukan"

"Kita harus belajar dari masa pandemi kemarin, ketika sektor pertanian mampu tumbuh positif di tengah ancaman krisis"

'Oleh karenanya, penting untuk mendorong subsidi langsung khusus kepada petani, hal ini bisa berupa subsidi input produksi, maupun jaminan harga di tingkat petani yang layak.”

Baca Juga: Selain Bansos BLT BBM, Pemerintah Siap Bantu 16 Juta Pekerja Bergaji Rp 3,5 Juta Per Bulan

Halaman:

Tags

Terkini