Bisnis Bandung - Rencana pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur tentunya menjadi peluang bagi pengusaha properti di Kaltim.
Pembangunan Ibukota baru akan membutuhkan sarana penunjang lain seperti perumahan, sarana perbelanjaan, hiburan, hotel dll.
Namun prospek bisnis properti Jakarta yang nantinya sudah bukan lagi Ibukota Negara dinilai tetap akan mengalami pertumbuhan.
Baca Juga: Maklumat PA 212 Hentikan Pembangunan Ibu Kota Baru
Hal ini dilaporkan oleh Knight Frank Indonesia pada rilis tanggal 2 Juni 2022 berdasarkan hasil Indonesia properti Survey April 2022.
Pada laporan yang merangkum pandangan terkini pasar properti di Kuartal I 2022 tersebut terungkap tanggapan responden tentang pengaruh perpindahan Ibukota terhadap bisnis properti di Jakarta.
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Jabar Jangan Latah Perhatikan Insfrakstruktur dan Suprastruktur
Baca Juga: Raja Dekorasi Di Ibu Kota
Sebanyak 73% responden meyakini bahwa perpindahan Ibukota dari Jakarta ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur tidak akan berdampak banyak terhadap pertumbuhan pasar properti di Jakarta khususnya dari segi harga.
Tingkat okupansi pun diyakini masih tetap tinggi oleh 54% responden yang mengikuti survey.
Market masih memiliki optimisme terhadap pertumbuhan sektor properti di Jakarta. Tercatat jumlah pasokan properti berada di angka 68% dan permintaan berada di angka 63%.***