Bisnisbandung.com - Kardinal Kevin Farrell menyampaikan pengumuman sebagai berikut:
"Saudara-saudari terkasih, dengan duka mendalam saya sampaikan bahwa Bapa Suci Paus Fransiskus telah wafat. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa."
Kepausan Paus Fransiskus memiliki banyak aspek yang tidak lazim.
Ia adalah Paus Jesuit pertama yang berasal dari Amerika dan belahan bumi selatan, serta yang pertama menggunakan nama “Fransiskus” dan memberikan ceramah di konferensi TED.
Ia juga merupakan Paus pertama dalam lebih dari 600 tahun yang terpilih bukan karena wafatnya pendahulu, melainkan karena pengunduran diri.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus menunjukkan tekad untuk membawa pendekatan yang berbeda dan menyajikan wajah baru dalam kepausan.
Bahkan dalam hal pemakaman, ia memilih hal yang tidak biasa: ia meminta untuk dimakamkan bukan di Vatikan, tetapi di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, tempat yang belum pernah menjadi lokasi pemakaman paus selama ratusan tahun.
Baca Juga: Wejangan Ma’ruf Amin soal Kabinet Prabowo, “Matahari Kembar” Kalau Hatinya Bersih Aman
Upacara Pemakaman yang Disederhanakan
Menurut Vatican News, Paus Fransiskus semasa hidupnya meminta agar upacara pemakamannya dilakukan secara sederhana.
"Ritus yang diperbarui ini," ujar Uskup Agung Diego Ravelli, "bertujuan untuk lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang tokoh berkuasa duniawi."
Di Antara Arus Progresif dan Konservatif
Paus Fransiskus kerap berada di antara kutub progresif dan konservatif dalam Gereja, mengalami tekanan dari kedua sisi.
Kepemimpinannya menjadi cerminan atas pertanyaan besar: apa makna menjadi seorang Katolik di era modern?