bisnisbandung.com - Dilansir Bisnis Bandung dari Reuters, dikabarkan situasi di Gaza kembali memanas! Israel baru saja memanggil pasukan cadangannya sebagai langkah antisipasi jika gencatan senjata yang telah berlangsung hampir sebulan runtuh.
Hal ini terjadi karena Hamas belum memenuhi tenggat waktu hingga Sabtu untuk membebaskan lebih banyak sandera Israel. Kekhawatiran bahwa gencatan senjata akan berakhir semakin besar.
Apalagi, kemarahan dunia Arab meningkat setelah muncul rencana kontroversial Presiden Donald Trump, yang ingin Amerika Serikat mengambil alih Gaza, merelokasi penduduk Palestina, dan membangun resor internasional di wilayah tersebut.
Baca Juga: IKN dan Rencana Tersembunyi, Dr. Tifa Sebut Pulau Jawa Akan Dikosongkan
Di tengah situasi yang tegang ini, Hamas menyatakan bahwa Mesir dan Qatar yang berperan sebagai mediator dengan dukungan AS sedang berusaha mencari solusi agar kesepakatan tetap berjalan.
Bahkan, kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, telah tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
Di bawah kesepakatan saat ini, Hamas setuju untuk membebaskan tiga sandera lagi pada hari Sabtu.
Baca Juga: Ekonomi Sulit! Awalil Rizky Ingatkan Bahaya Cicilan Naik & Lapangan Kerja Menyempit
Namun, mereka menangguhkan proses ini karena mengklaim Israel telah melanggar perjanjian.
Trump dengan tegas menyatakan bahwa semua sandera harus dibebaskan sebelum siang hari Sabtu, atau dia akan "melepaskan neraka".
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa gencatan senjata hanya bertujuan untuk memastikan pembebasan sandera.
Jika Hamas berhenti melakukannya, maka tidak ada gencatan senjata yang ada hanyalah perang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menegaskan bahwa jika Hamas tidak memenuhi tenggat waktu, Israel akan kembali melancarkan "pertempuran intensif".
Baca Juga: Bukan Vandalisme? Roy Suryo Ungkap Makna Coretan Adili Jokowi