news

Serangan Terbaru Israel ke Hizbullah di Wilayah Lebanon, Perjanjian Genjatan Senjata Diabaikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 20:35 WIB
Israel menyerang Lebanon dan Hizbullah melakukan serangan balasan (Tangkap layar youtube hindustan Times)

bisnisbandung.com - Dilansir Bisnis Bandung dari the Guardian, Militer Israel telah melancarkan serangan udara terhadap beberapa target Hizbullah di Lembah Bekaa dan sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon pada Jumat (31/1/25).

 Serangan ini menyasar fasilitas yang diduga digunakan untuk pengembangan senjata bawah tanah serta lokasi yang terkait dengan penyelundupan senjata ke Lebanon.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat meskipun telah terjadi kesepakatan gencatan senjata pada akhir November 2023.

Baca Juga: Tour Motor Jokowi dan Pertemuan dengan Budi Arie, Alifurrahman: Pengalihan Isu?

Pada Kamis, Israel mengklaim telah mencegat drone mata-mata milik Hizbullah yang disebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat telah memastikan bahwa perjanjian gencatan senjata yang mencakup penarikan pasukan Israel dalam 60 hari akan tetap berlaku hingga 18 Februari 2024.

 Meskipun demikian, Israel telah melakukan berbagai serangan di wilayah Lebanon sejak perpanjangan gencatan senjata, yang mengakibatkan lebih dari 100 korban tewas dan luka-luka.

Baca Juga: Sumedang Jejak Peradaban Sunda yang Masih Hidup, Dedi Mulyadi dan Dony Ahmad Munir Bahas Pelestarian Budaya

Serangan terbaru yang dilakukan Israel mencakup serangan drone di kota Majdal Selm, Lebanon Selatan, yang menyebabkan sedikitnya lima orang terluka.

Serangan ini terjadi di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks, termasuk pengakuan Hamas atas kematian Mohammed Deif, pemimpin militernya, yang sebelumnya diklaim telah tewas oleh Israel pada Juli 2023.

Sementara itu, tujuh sandera, termasuk tiga warga Israel dan lima warga Thailand, berhasil dibebaskan dari Gaza dalam proses yang sempat diwarnai kekacauan.

Baca Juga: Bandara VVIP IKN Banjir & Berlumpur! Janji Jokowi Soal 7 Juta Penumpang Jadi Sorotan Hersubeno Arief

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam insiden yang terjadi saat proses evakuasi sandera di Khan Younis dan memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan Palestina sampai ada jaminan keselamatan bagi sandera yang tersisa.

 

Halaman:

Tags

Terkini