Bisnisbandung.com - Beberapa minggu terakhir, pelabuhan perikanan Samudera Kutaraja di Lampulo, Banda Aceh, dibanjiri dengan tangkapan ikan yang melimpah.
Situasi ini, yang seharusnya menjadi berkah bagi nelayan, justru berbalik menjadi masalah besar karena banyaknya ikan yang tidak laku terjual.
Akibatnya, sekitar tiga ton ikan terpaksa dibuang.
Penurunan drastis harga ikan menjadi penyebab utama ikan-ikan tersebut tidak dapat dipasarkan.
Melimpahnya hasil tangkapan membuat harga ikan jatuh, sehingga pembeli tidak mampu menampung seluruh hasil tangkapan nelayan.
Ikan-ikan yang tidak terjual akhirnya harus dibuang, menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat.
Baca Juga: Akibat ulah manusia? ikan pari Indonesia spesies Java Stingaree dinyatakan punah oleh IUCN
Beberapa jenis ikan, seperti dencis dan tongkol, dibuang dengan cara dikubur di tanah untuk menghindari bau busuk yang bisa mencemari lingkungan.
Sementara itu, jenis ikan lainnya dibuang di sekitar dermaga, yang tidak jauh dari tempat kapal bersandar.
Praktik ini menimbulkan perdebatan mengenai pengelolaan hasil tangkapan yang berlebihan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Dalam upaya mengatasi situasi ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga ikan.
"Kami telah memantau langsung perkembangan pasar dan berusaha mengembalikan kestabilan harga ikan agar nelayan tidak merugi," ujar Aliman.
Pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan solusi jangka panjang atas masalah ini.
Baca Juga: Fakta Unik Dibalik Ikan Pari yang Misterius dan Elegan