Bisnisbandung.com - Pasukan militer Israel (IDF) mengibarkan bendera mereka di kawasan perbatasan Rafah pada hari Selasa, 7 Mei 2024.
Saat bendera Israel berkibar, bendera Palestina terlihat tergeletak di tanah, menggambarkan transisi kekuasaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Peristiwa ini mencerminkan kelanjutan kolonisasi yang kontroversial di Palestina, di mana Brigade 401 Israel mengambil alih kendali operasional di perbatasan Rafah, menjadi satu-satunya persimpangan antara Gaza dan Mesir yang dikuasai oleh Israel.
Keputusan untuk mengibarkan bendera Israel di Rafah menandai langkah militer yang signifikan di tengah ketegangan politik yang berkecamuk.
Baca Juga: Penutupan paksa Al Jazeera oleh Israel: Perlawanan terhadap Kebebasan Pers di bungkam
Momen tersebut memperlihatkan simbol-simbol kekuasaan dan kontrol yang terus berubah di wilayah yang disengketakan ini.
Sementara itu, bendera Palestina yang tergeletak di tanah menjadi lambang dari perubahan dinamika kekuatan yang terjadi di antara kedua pihak.
Penyeberangan Rafah menjadi titik fokus perhatian dunia karena menjadi jalur satu-satunya yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.
Dengan IDF mengambil alih kendali operasional di sana, hal ini berpotensi memengaruhi kondisi dan akses masyarakat Palestina ke luar wilayah Gaza.
Langkah ini juga memberikan sinyal kuat terkait kebijakan kolonial Israel di wilayah yang dianggap oleh banyak pihak sebagai bagian dari Palestina yang diduduki.
Baca Juga: All eyes on rafah : israel serang rafah Saat Perhatian Dunia Tertuju ke Met Gala
Sekelompok saksi mata merekam momen pengibaran bendera Israel di Rafah, menyebabkan reaksi bervariasi di kalangan masyarakat internasional.
Langkah ini dipandang sebagai tindakan yang dapat memperkeruh ketegangan di kawasan yang sudah lama dilanda konflik.
Bendera-bendera yang berkibar dan tergeletak di tanah di perbatasan Rafah mencerminkan dinamika politik yang kompleks dan menegangkan di Timur Tengah.