news

Di Sidang ICJ Namibia Menyoroti Palestina, Mengingatkan Mereka Terhadap Sejarah Bangsanya yang Juga Tragis

Sabtu, 24 Februari 2024 | 20:00 WIB
Menteri Kehakiman Namibia Yvonne Dausab (Tangkapan layar youtube NBC Digital News  )

Bisnisbandung.com - Menteri Kehakiman Namibia, Yvonne Dausab, melangkah ke panggung forum dunia di International Court of Justice (ICJ). 

Namibia berusaha membela Palestina dan menyatakan dalam forum, bahwasannya mereka merasakan empati yang mendalam kepada Palestina.

Palestina mengingatkan Namibia terhadap sejarah kelam bangsanya yang sangat tragis.

Namibia mengakui pendudukan Israel di wilayah Palestina sebagai pelanggaran hukum yang tak terbantahkan.

Baca Juga: Bansos Jadi Alat Politik, Rocky Gerung: Politik Harus Untuk Kebaikan Rakyat Bukan Kepentingan Golongan 

Dengan karisma yang memikat, Dausab menyatakan bahwa bagi Namibia, kehadiran mereka di ruang pengadilan ini adalah lebih dari sekadar kewajiban hukum.

Itu adalah panggilan moral yang tak terelakkan. Dia menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang menggema tentang pendudukan yang tak berdasar ini dengan nada yang tegas dan lugas.

Dalam pencerahannya yang menggetarkan, dia menyoroti kesamaan tragis antara penderitaan rakyat Palestina dan Namibia.

Kedua bangsa ini telah menjadi korban kehilangan martabat manusia dan eksploitasi tanah serta sumber daya alam mereka. 

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Siap Bersatu, Dukung Hak Angket

Sebagai negara yang masih terkena dampak pahit dari pendudukan yang brutal, Namibia memahami dengan penuh empati kesengsaraan yang dihadapi oleh Palestina.

Dalam menggugat pendudukan ilegal tersebut, Dausab mengangkat sejarah perjuangan Namibia melawan rezim apartheid yang kejam.

Dengan penuh keberanian ia menyerukan kepada ICJ untuk tidak berpaling dari kekejaman yang diterima oleh rakyat Palestina. 

Dalam suara yang penuh semangat, ia menggarisbawahi peran krusial pengadilan dalam perjuangan pembebasan.

Halaman:

Tags

Terkini