Langkah ini menuai kecaman dari aktivis hak asasi manusia, yang menilai kebijakan tersebut sebagai kemunduran besar dalam perjuangan kesetaraan.
Meski begitu, Trump tetap mempertahankan pandangannya bahwa kebijakan ini diperlukan untuk melindungi "nilai-nilai tradisional."
- Sementara itu, momen menarik lainnya terjadi ketika Trump menghadiri kebaktian doa antar-agama di Katedral Nasional Washington.
Dalam acara tersebut, seruan azan sempat dikumandangkan, dan reaksi Trump menjadi perhatian publik.
Meski ekspresinya tampak datar, Trump tetap menunjukkan sikap hormat.
Acara ini diwarnai oleh seruan dari Uskup Mariann Edgar Budde, yang meminta Trump untuk menunjukkan belas kasihan terhadap para imigran.
Baca Juga: eFishery Bikin Malu Indonesia! Raymond Chin Bongkar Dampaknya: Rakyat Bisa Kena
"Demi Tuhan, saya mohon agar Anda berbelas kasihan kepada orang-orang yang saat ini ketakutan," kata Budde dengan tegas.
Serangkaian kebijakan dan momen ini menandai awal periode kedua Trump sebagai Presiden AS.
Terlepas dari berbagai kontroversi yang ia timbulkan, Trump tetap berpegang teguh pada visi dan misinya untuk mengutamakan kepentingan Amerika di atas segalanya.***
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan, Diduga Akibat 'Bird Strike'
Muhammadiyah Tetapkan Kalender Hijriah Global Tunggal: 1 Maret 2025 Awal Puasa dan Lebaran 30 Maret
Wasiat Nasionalisme Alvin Lim untuk Deddy Corbuzier Tentang Korupsi : Untuk Membela Masyarakat
Kebakaran Hebat di Los Angeles: Langit Merah, Kota Dalam Kepungan Api Seperti Neraka
BTN MULAI AKUISISI BANK VICTORIA SYARIAH
Donald Trump Wacanakan Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Hersubeno: Kita Harus Berhati-Hati