Tradisi Sekaten di Surakarta, Sejarah Dan Maknanya

photo author
- Sabtu, 14 September 2024 | 16:30 WIB
tradisi sekaten di karaton kasunanan surakarta (koleksi pribadi penulis)
tradisi sekaten di karaton kasunanan surakarta (koleksi pribadi penulis)

Gamelan Kyai Sekati awalnya adalah gamelan yang dibaut Sunan Kalijaga. Pada masa Sunan Kalijaga, memang menyebarkan agama melalui berbagai macam pertunjukan seperti gamelan dan wayang kulit.

Di masa kerajaan Demak, momen saat gamelan dibunyikan juga menjadi saat menyampaikan wejangan dan ajaran agama Islam.

Pada masa Sunan Kalijaga dahulu, sebelum masuk masjid diharuskan membasuh tangan, muka dan kaki menggunakan air kolam di luar serambi masjid dan mengucap syahadat.

Baca Juga: 176 juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur Berhasil Dilayani Holding Ultra Mikro BRI Group Layani Dalam Tiga Tahun

Tradisi sekaten memang berlangsung selama 7 hari. Dan memang banyak masyarakat dari Solo dan juga dari luar Solo datang untuk menyaksikan tradisi sekaten.

Di Karaton Kasunanan juga ada pameran stand Jamus Asli Keraton Kasunanan Surakarta dan juga ada pagelaran Tari selama sekaten berlangsung.

Di dalam tradisi leluhur selalu terselip nasihat dan wejangan yang berguna bagi generasi muda.

Nah kalian sudah datang ke event sekaten Kasunanan belum? Jangan lewatkan ya..***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X