Bisnisbandung.com - PKS telah resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta, namun belum ada koalisi partai yang terbentuk membuat mereka masih membutuhkan suara untuk memenuhi batas minimal persentase.
Sedangkan sampai saat ini PKB sebagai partai yang sebelumnya juga bagian dari koalisi perubahan, belum menunjukan minatnya bergabung dengan PKS mengusung Anies-Sohibul.
Refly Harun, pakar hukum tata negara, menyoroti dilema yang dihadapi Anies Baswedan dalam menentukan pasangan yang tepat untuk maju dalam Pilgub mendatang.
Baca Juga: Anies Pasti Menang di Pilkada Jakarta, Refly Harun: Hanya Bisa Distop dengan Politik Gentong Babi
PKS telah resmi mendukung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon dalam Pilgub Jakarta.
Namun, koalisi partai yang solid masih belum terbentuk, sehingga mereka membutuhkan dukungan lebih banyak untuk memenuhi persentase minimal suara yang dibutuhkan.
Sementara itu, PKB yang sebelumnya merupakan bagian dari koalisi perubahan, belum menunjukkan minat untuk bergabung dengan PKS dalam mendukung Anies.
“Tetapi ada perbedaan yang signifikan antara pilpres dan pilkada, barangkali politik gentong babi itu tidak akan workable, makanya yang panik bukannya kubu Anies sekarang,” ungkap Refly.
Menurut Refly, kubu Istana yang lebih khawatir dengan siapa yang akan dicalonkan. Sedangkan di kubu koalisi perubahan, Anies sudah dipastikan sebagai calon gubernur, namun posisi wakil gubernur masih menjadi rebutan.
Baca Juga: Refly Harun Ungkap Anies Tidak Mungkin Memilih Kaesang: Bukan Gayanya dan Gak Perlu
“Yang panik adalah kubu Istana, siapa yang akan dicalonkan. Sedangkan kubu koalisi perubahan begini, pokoknya calonnya Anies. Nah wakilnya yang mereka masih rebut,” jelas Refly.
PKB tentu ingin mengajukan kader sendiri, seperti Ida Fauziah, atau jika tidak, mereka mungkin lebih condong ke kandidat dari PDIP, seperti Prasetyo.
Namun, PKS pasti tidak setuju dengan opsi tersebut, karena pihaknya menginginkan dari kader partainya yang mendampingi Anies Baswedan.
“PKB tentu kader sendiri, Ida Fauziah dan kelihatannya kalau gak Ida Fauziyah dia lebih cenderung yang PDIP, Prasetyo. PKS ogah, kira-kira begitu,” kata Refly.
Artikel Terkait
Refly Harun Ungkap Jika Anies didukung PKS dan PKB Sudah Cukup, Tapi PDIP dan Nasdem Bisa Jadi Ancaman
Refly Harun Dukung Fahri Hamzah dan yang Melipir ke Prabowo Jadi Menteri: Biar Nanti Rakyat Menagih
Fahri Hamzah Sebut Prabowo Memiliki Kemampuan Bicara yang Hebat, Refly Harun: Debat Aja Ga Jago
Refly Harun Tidak Terima Fahri Hamzah Samakan Level Prabowo seperti Sosok Soekarno
Refly Harun Soroti Mahfud MD yang Meledek Bahlil Soal Investor IKN: Mengkritik Setelah Tidak Lagi Menjabat
Bahlil Ungkap Telah Melakukan Komunikasi dengan Calon Investor, Refly Harun: Sekedar Omon-omon