Nikki Haley Menulis Kontroversial di Israel : 'Habisi Mereka!' Di Bom Yang Akan Menyasar Gaza Memicu Kecaman Internasional

Bisnisbandung.com - Pada hari yang penuh ketegangan di Timur Tengah, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley, kembali mencuri perhatian publik.

Kunjungan kontroversialnya ke Israel baru-baru ini memicu kemarahan dan kritik dari berbagai pihak.

Dalam sebuah aksi yang memicu kecaman luas, Haley menulis pesan "habisi mereka! Amerika cinta Israel selalu" pada sebuah peluru artileri Israel.

Baca Juga: Mahkamah Agung Perintahkan KPU Cabut Batas Usia Minimal Calon Kepala Daerah

Pesan ini dianggap tidak peka dan mengerikan oleh banyak pihak, terutama karena Israel baru saja melancarkan serangan udara yang mematikan di kamp pengungsian Rafah, Gaza.

Kejadian ini berlangsung hanya beberapa hari setelah serangan yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk banyak anak-anak.

Serangan udara di Rafah memicu kecaman internasional, dengan banyak negara dan organisasi kemanusiaan mengutuk tindakan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Refly Harun Kritik Keras Sikap Merangkul yang Dilakukan Prabowo: Dia Ingin Tidak Ada Orang Lain yang Menjadi Oposannya

Di tengah suasana berkabung dan ketegangan yang meningkat, tindakan Haley ini semakin memperkeruh suasana dan menambah luka bagi para korban serta keluarga mereka.

Nikki Haley, yang saat ini disebut-sebut sebagai calon wakil presiden untuk Donald J. Trump dalam pemilihan presiden mendatang, mengunjungi Israel bersama anggota Knesset dan mantan utusan PBB Danny Danon.

Selama kunjungan tersebut, Haley mengunjungi berbagai lokasi militer dan berbicara dengan para pemimpin Israel tentang situasi keamanan yang terus memburuk di wilayah tersebut.

Baca Juga: 10 Tips Menata Kembali Keuangan yang Sudah Terlanjur Berantakan, Mari Buka Lembaran Baru

Pesannya yang tertulis pada peluru artileri menjadi sorotan utama dalam kunjungan tersebut, dan menyulut perdebatan sengit baik di Amerika Serikat maupun di panggung internasional.

Banyak pengamat politik dan aktivis hak asasi manusia mengkritik tindakan Haley sebagai bentuk provokasi yang tidak bertanggung jawab.