PM Lee : ASEAN Berisiko Kehilangan Relevansi Jika Tetap Pasif, Menghindari untuk Mengambil Posisi terhadap Isu

photo author
- Jumat, 8 September 2023 | 16:15 WIB
Presiden Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan PM Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023.  (Laily Rachev/BPMI Setpres/CoverBothSide.com)
Presiden Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan PM Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023. (Laily Rachev/BPMI Setpres/CoverBothSide.com)

Bisnisbandung.com - Di dunia penuh ketidakpastian geopolitik, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus proaktif dan tidak menghindari pengambilan posisi kolektif  berbagai isu, jika tidak maka berisiko kehilangan relevansinya, ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Selasa 5 September 2023.

Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok  memiliki hubungan kuat perekonomian ASEAN  mengancam memberikan pengaruh besar pada blok tersebut, sementara di negara  sendiri, anggota ASEAN memiliki pendekatan berbeda  menyelesaikan krisis Myanmar.

Menggambarkan situasi  sebagai salah satu “ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi yang besar”, Lee mengatakan bagaimana tanggapan kelompok beranggotakan 10 orang menentukan  sentralitas masih bertahan pada tahun mendatang.

Berbicara  sesi retret  para pemimpin  KTT ASEAN, beliau menguraikan bagaimana sentralitas ASEAN diwujudkan  konsisten pada posisi, tindakan dan kebijakannya didasarkan  “kesatuan tujuan dan tindakan”.

Baca Juga: Pabrik Pupuk Palsu Digerebek Polisi Lampung Selatan, 3 Orang Diciduk

“Kita harus bersatu  menghadapi isu-isu sulit, baik eksternal maupun internal, misalkan situasi di Myanmar,” kata Mr Lee.

“Kita masing-masing mempunyai kepentingan dan posisi nasional masing-masing menghadapi tantangan geopolitik, namun  masih berupaya mencapai titik temu bersama. Hal ini pasti  melibatkan  semua memberi dan menerima.”

Ketika negara adidaya global memisahkan perekonomian  menjadi lebih asertif, “Cara ASEAN” pasif dan berbasis konsensus  berakar  prinsip kerja sama non-intervensi melalui dialog panjang kadang kritik sebagai tidak efektif.

Lee mengatakan ASEAN melakukan tugasnya dengan baik, memastikan mitra eksternalnya terlibat kelompok ini sesuai  ketentuan dan manfaat serta nilai dihasilkannya. 

Baca Juga: Tips Cara mengoperasikan Mesin Cutting Sticker

Oleh karena itu, upaya ganda dalam integrasi ekonomi, terutama bidang penghijauan dan  era digitalisasi perekonomian.

Namun dia menambahkan  meskipun kelompok meningkatkan keterlibatan eksternal secara terbuka dan inklusif, mereka harus menerima  “persaingan geopolitik terjadi di kawasan kita, seperti terjadi pada tempat lain di dunia; mungkin tidak menginginkannya tetapi harus menerimanya”.

“Solusinya  jangan pasif dan tidak ambil posisi segala persoalan. Jika tidak, ASEAN  kehilangan relevansi. Kita harus siap  melibatkan semua pihak secara aktif, dengan cara saling menguntungkan,”pungkasnya.

INDO-PASIFIK DAN MYANMAR

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Channel News Asia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X