Perlu Kewaspadaan, Meski Gula Darah Tinggi Belum Tentu Diabetes, Begini Menurut Dokter

photo author
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 18:30 WIB
Illustrasi Apa iya, gula darah tinggi belum tentu diabetes? Ini penjelasan dokter (pexels.com/pavel danilyuk)
Illustrasi Apa iya, gula darah tinggi belum tentu diabetes? Ini penjelasan dokter (pexels.com/pavel danilyuk)


Bisnisbandung.com - Dalam lingkaran medis, istilah "gula darah tinggi" sering kali terkait dengan diabetes.

Namun, apakah Anda tahu bahwa lonjakan gula darah bukanlah monopoli penyandang diabetes semata? Gula darah tinggi bisa menjadi permasalahan bagi siapa pun, tak hanya mereka yang telah didiagnosis menderita diabetes.

Maka dari itu, menjaga keseimbangan gula darah tetap menjadi perhatian bersama.

Menurut pandangan dr. Wismandari Wisnu, Spesialis Penyakit Dalam dan Endokrinologi, gula darah tinggi atau yang dikenal dengan istilah medis "hiperglikemia," adalah keadaan di mana kadar gula dalam darah melampaui batas normal.

Baca Juga: 5 Jus Penurun Gula Darah Paling Efektif bagi Penderita Diabetes, Coba Praktikkan

Bukan hanya berdampak kronis pada penderita diabetes, hiperglikemia juga bisa melibatkan individu tanpa riwayat diabetes.

Beliau mengungkapkan, "Diabetes sendiri adalah kondisi kronis yang terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang."

Namun, bagaimana jika Anda bukanlah seorang penderita diabetes atau tidak memiliki faktor keturunan gula darah tinggi, namun hasil pemeriksaan Anda menunjukkan lonjakan gula?

"Bukan tak mungkin. Ini mengindikasikan risiko terjadinya diabetes. Jika gula darah tinggi terdeteksi dua kali pada pemeriksaan, kita sudah dapat mengkategorikannya sebagai diabetes," terang dr. Wismandari.

Baca Juga: Dampak Diabetes pada Kulit, Seringkali Diabaikan Penderita

Lebih lanjut, dr. Wismandari menjelaskan bahwa dua kali pemeriksaan gula darah tinggi dapat diambil dari hasil pemeriksaan gula darah saat berpuasa dan setelah makan dua jam.

"Waktu antara kedua pemeriksaan tidaklah menjadi fokus, namun yang penting adalah kadar gula darahnya berbeda. Misalnya, kadar gula darah saat berpuasa berbeda dengan kadar dua jam setelah makan. Terdapat juga pasien dengan pola tertentu seperti pasien H21C, di mana meski angkanya belum mencapai taraf diabetes, namun semua angka di atas batas normal. Jika kondisi ini terjadi, kita langsung mengkategorikannya sebagai diabetes, meskipun hanya dalam satu hari dengan dua kali pemeriksaan," jelasnya.

Lantas, apakah lonjakan gula darah selalu menandakan adanya diabetes? Dr. Wismandari menegaskan bahwa bila dua kali pemeriksaan menunjukkan kenaikan gula darah, maka kondisi ini bisa diklasifikasikan sebagai diabetes.

Namun, jika hanya satu kali pemeriksaan menunjukkan hasil yang tinggi, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kondisi tersebut.

Baca Juga: Ternyata 5 Kacang Ini Bisa Mengontrol Gula Darah Serta Cocok untuk Diabetes

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lakukan Grrounding Untuk Mengatasi Cemas Dan Panik

Senin, 8 Desember 2025 | 14:00 WIB

Ragam Diet Yang Jadi Tren di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:30 WIB

Mari Mengenal Ragam Terapi Psikologis

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:30 WIB
X