bisnisbandung.com - Kementerian Kesehatan meningkatkan fokus pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh-Sumatera dengan memperkuat kehadiran tenaga medis dan pemulihan fasilitas kesehatan.
Sejak hari pertama bencana, Kemenkes memastikan layanan kesehatan tetap berjalan melalui dukungan relawan dari berbagai rumah sakit sebelum kemudian dipusatkan secara terkoordinasi.
Menurut Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, pengiriman tenaga kesehatan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Seskab Teddy Imbau Tokoh dan Figur Publik Tidak Memperumit Situasi di Lokasi Bencana
Tim awal terdiri dari 70 orang yang kemudian diperkuat dengan tambahan 200 tenaga medis dan 87 personel lain dari berbagai disiplin. Hingga 22 Desember, lebih dari 600 tenaga kesehatan berada di lokasi bencana.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah pembenahan fasilitas pelayanan kesehatan yang terdampak.
Pemulihan RSUD dan rumah sakit vertikal terus berlangsung, sementara sejumlah puskesmas sudah kembali beroperasi meski sebagian lainnya masih dalam proses perbaikan.
Pemerintah menargetkan layanan kesehatan dapat diberikan secara merata tanpa kekurangan ataupun kelebihan tenaga di titik-titik tertentu.
Baca Juga: Tanpa Status, Pemerintah Klaim Penanganan Bencana Sudah Berskala Nasional Sejak Hari Pertama
Pengiriman obat-obatan dan barang medis habis pakai juga terus dilakukan. Tenaga kesehatan yang diterjunkan mencakup dokter bedah, dokter kandungan, dokter anestesi, dan berbagai spesialis lain.
Selain itu, layanan psikologis menjadi perhatian khusus karena banyak warga kembali mengalami trauma akibat bencana, terutama mereka yang pernah terdampak tsunami sebelumnya.
Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan terus dioptimalkan meskipun sejumlah fasilitas ikut terdampak.
Baca Juga: Eks Panglima TNI Tegaskan Aceh Bukan Bermimpi Menjadi Negara Lain, tetapi Menuntut Keadilan
Rumah sakit di wilayah bencana juga tetap menjalankan layanan, termasuk menangani persalinan dari warga yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Bencana Aceh-Sumatera dan Kontroversi Menteri Picu Tuntutan Reshuffle Kabinet
BMKG Tegaskan Bencana di Aceh-Sumatera Bukan Hanya Faktor Ekologis
Megawati Kenang Pengalaman di Aceh, Lima Hari di Lokasi Bencana Tsunami
Tanpa Status, Pemerintah Klaim Penanganan Bencana Sudah Berskala Nasional Sejak Hari Pertama
Seskab Teddy Imbau Tokoh dan Figur Publik Tidak Memperumit Situasi di Lokasi Bencana