Anies Baswedan Mengganti Nama Jalan di Jakarta Di Bandung Nama Baru Tidak Laku

Jalan A.H. Nasution sebagi penganti nama Jalan Raya Ujungberung, nyaris tenggerlam dalam nama lama. Namun terbilang lumayan diban ding nama baru .lauinnya. Nama uitui lebih dikenal orang.

Baca Juga: Ahmad Sahroni: Sirkuit Formula E Sudah Selesai, Mengundang Isu Politik Kepada Anies Baswedan

Meskipun demikian orang Bandung lebih suka menggunakan nama Civaheum, Cikadut, Ujungberung, atau Cibiru daripada Jalan A.H. Nasution. Nama jalan Panghulu Haji Hasan Mustoppa sebagai pengganti nama Jalan Suci (Surapati-Civaheum) lumayan populer.

Nama jalan untuk mengenang nama penghulu Bandung yang juga sastrawan, K.H. Hasan Mustappa, sedikit populer karena jalan itu merupakan jalan baru. Jalan tembus Surapati ke Cicaheum itu dibangun anan atas Menteri :PU, Ir. Dsutami.

Penggantian nama jalan, khusunya di Kota Bandung selain kurang efektif karena tidak laku di masyarakat, juga membingungkan. Nama jalan di Kota Bandung sudah ditata sejak zaman Belanda. Nama-nama itu dikelompokkan sehingga memudahkan masyarakat.

Nama-nama wayang, misalnya, pasti berada di satu kawasan di kiri kanan Jalan Pajajaran bagian barat. Apabila kita mencari Jl. Papandayan, tinggal cari di kelompok jalan gunung. Cari Jl. Manyar, tinggal datang ke kelompok jalan burung-burung kecil.

Baca Juga: Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Memanfaatkan Anies Baswedan atau Dimanfaatkan Ganjar Pranowo

Kelompok nama jalan burung kecil berada di kawasan Cihaurgeulis, sebelah utara Jl. Surapati. Sedangkan nama jalan burung besar agtau pemangsa, ada di selatan Bandara Husein Sas trannegara. Di sana ada Jl. Garuda, Cendrawasih, Rajawali, dan sebagainya.

Orang mencari Jl. Banteng, pasti datang ke kawasan dengan nama jalan binatang di daerah Buahbatu. Agak aneh mencari Jl.KH Ahmad Dahlan ke kawasan dengan nama jalan binagtang. Jalan pahlawan berada di sekitar Gedung Sate.

Pelajaran bagi Pemkot Bandung, jangan mengganti nama jalan secara asal-asalan. Penamaan di Kota Bandung sudah tertata dengan rapi dan baik. Jangan ganggu keteraturan Bandung dengan penggantian nama jalan, pemberian nama kompleks perumahan, dan lain-lain.***