Bisnisbandung.com - Beberapa kali perundingan antara RI dan Belanda, selau merugikan RI. Kalau tidak, Belanda selalu ingkar janji. Perundingan Linggarjati, misalnya, justru lebih memperkecil wilayah kekuasaan RI.
Belanda secara terang-terangan tidak lagi terikat dengan isi perjanjian-perjanjian tersebut. Pasukan Belanda yang serba lengkap terus menggempur tentara dan rakyat Indonesia, khususnya di wilayah kekuasaan RI. Pertempuran tidak seimbang terjdi di mana-mana.
Serangan-serngan Belanda bertujuan kekuatannya sehingga apapun yang diinginkannya dapat terwujud. Belanda berkeinginan membentuk beberap negara boneka sebagi bagian dari Republik Indonesia Serikat.
Baca Juga: Penegak Hukum Belanda Tangkap Terduga Pengembang Tornado Cash di Amsterdam
Di Jawa yang merupakan wilayah kekuasan RI, justru Belanda memproklamasikan Negara Pasundan. Kartalegawa diangkat sebagai presidennya. Di Malino ditetapkan berdirinya Negara Indonesia Timur. Belanda juga memaksa membetuk negara di Bali.
Sebelum Negara Indonesia Timur diitetapkan, Komandan TRI Sunda Kecil, Letnan Kolonel Ngurah Rai pernah dibujuk Belanda, mau bekerja sama. Ngurah Rai menolak mentah-mentah. Ia meras sebagai bagian RI.
Ketika itu Belanda sudah mempersiapkn pasukan cukup besar. Tanggal 2 dn 3 Maret 1946, sekira 2.000 tentara Belanda mendarat di Bali. Enam bulan kemudian, 18 November, pasukan TRI Sunda Kecil menyerang markas Belanda.
Terjadilah perang yang dikenal dengan Perang Margarana. Pasukan Ngurah Rai berhasil menaklukkan sebagian pasukan Belanda. Dsagtu detasemen polisi Belanda, menyerah.
Namun Belanda mengerahkan pasukan yang berbasis di Lombok.
Baca Juga: Tiga Diivisi Pasukan Sekutu Mendarat di Indonesia, Belanda Seperti Dapat Durian Runtuh
Dibntu pasukan Lombok Belanda di Baliu mengerahkan kekuatrannya dilengkapi pesawat tempur, Belanda membumihanguskan basis-basis TRI. Pasukan Ngurah Rai habis. Terjadilh perang dengan jumlah prajurit dan persenjataan yang tidak seimbang.
Daripada harus menyerah terhadap penjajah, Ngurah Rai terus maju, berperang habis-habisan atau “puputan”. Karena itu perang itu disebut Perang Puputan. Letnan Kolonel Ngurah Rai beserta pasuknnya gugur pada Perang Puputan.
Maksud Belanda membuat Indonesia menjadi Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) semkin mulus. Setelah Perang Puputan Bali berakhir, Belanda memproklamasikan Negara Indonesia Timur. Diresmikan pada Konferensi Denpasar, 18 Desember 1946.
Meskipun pemerintahan RI berjalan tertatih-nilai Pendidikandan berada dalam tekanan pasukan Belanda di bawah lindungan Sekutu, banyak hal strategis yang dilakukan RI tahun 1946. Antara lain :
9 Februari Kongres Wartawan Indonesia.
26 Februari Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
3 Maret Balai Perguruan Tinggi Kebangsaan Gajah Mada.
9 April Pendirian Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI-AU).
1 Juli Pendirian Kepolisian Republik Indonesia.
5 Juli Berdiri Bank Negara Indonesia (BNI- 1946).
19 Juli Konferensi Tentra Republik Indonesia Angkatan Laut (TRI-AL).
20 Agustus Indonesia memberi bantuan beras kepada India yang menderita kelaparan.
1 Oktober RI mengeluarkan uang rupiah.
Artikel Terkait
Menelusuri Saat-saat Proklamasi Kemerdekaan (1) PENGESAHAN UUD 45 SEHARI SETELAH PROKLAMASI
Kapan Yel Yel ”Merdeka” Berkumandang di Nusantara? Mendorong Semangat Juang Bangsa Indobesia
Mengapa Tanggal 5 Oktober Ditetapkan Sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia?