"Kesalehan itu ukurannya manfaat saat memimpin. Bukan dari pakaian atau simbol keagamaan yang ditampilkan," pungkas Dedi Mulyadi.
Pernyataan ini muncul di tengah maraknya isu politisasi agama yang kerap dimainkan di momen-momen menjelang kontestasi politik termasuk Pilkada.
Dedi Mulyadi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang justru menjauhkan esensi Islam sebagai agama kasih sayang dan keadilan.***