"Jangan sampai dana desa dipakai untuk studi banding yang enggak jelas manfaatnya. Lebih baik belajar langsung ke desa yang terbukti sukses dan aplikatif," tegasnya.
Desa Purwasaba menjadi rujukan karena keberhasilan Kepala Desa Hoho Alkaf dalam memimpin desa dan membangun BUMDes yang produktif.
Dedi Mulyadi menyebut model ini bisa direplikasi di berbagai desa di Jawa Barat demi meningkatkan pendapatan asli desa dan menciptakan lapangan kerja baru.
Kepala Desa yang mengikuti magang juga diwajibkan untuk terlibat langsung selama proses pembelajaran,bukan sekadar melepas stafnya saja.
Baca Juga: Ragam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Untuk Menurunkan Fenomena Rojali Dan Rohana
"Kalau cuma kirim orang tanpa kepala desanya ikut nanti pas balik enggak nyambung. Kepala desanya harus ngerti juga," ujarnya tegas.
Melalui program ini Pemprov Jabar ingin mempercepat kemandirian desa serta memperkuat jaringan antarwilayah desa dalam menciptakan sistem pembangunan berbasis inovasi dan keberlanjutan.
Tak hanya program formal Dedi Mulyadi juga menyinggung kondisi lapangan seperti ketidakdisiplinan aparat desa terhadap ruang publik.
Program magang ini dijadwalkan dimulai dalam waktu dekat. Dedi Mulyadi menyatakan siap untuk langsung turun tangan mengawal pelaksanaannya.***
Artikel Terkait
Kekurangan Guru Parah, Ini Langkah Dedi Mulyadi dan Pemprov Jawa Barat
Dua Janji Dedi Mulyadi: Petani Sehat, Anak Nelayan Sekolah
Megawati Ungkap Alasan Terima Lagi Jabatan Ketum PDI Perjuangan
Ray Rangkuti Bongkar Strategi Politik Prabowo Usai Amnesti Hasto, Tarik Ulur dengan Jokowi dan Megawati
Pemberian Amnesti & Abolisi, Pengamat: Apakah Harmoni Politik Terwujud?
Ekonom Kritik Klaim Menteri Amran Soal Rupiah Bisa Rp1.000 per Dolar AS, Ini Alasannya