Bisnisbandung.com - Suasana semangat pagi membara di halaman Gedung Sate Bandung saat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memimpin apel pagi bersama jajaran ASN Pemprov Jabar.
Dalam pidatonya Herman menyampaikan pesan motivasi penuh semangat dan apresiasi atas capaian positif Jabar sepanjang semester pertama tahun ini.
Herman menyuarakan tekad Pemprov Jabar menjadi “learning organization” yang tidak takut mencoba dan terus belajar tanpa ada niat jahat maupun menyalahkan saat terjadi kesalahan.
“Yang penting Bapak Ibu berani mencoba. Tidak ada yang diseriusi secara negatif, tidak ada otak jahat, itu yang paling penting. Salah dalam pelaksanaan tugas itu manusiawi,asal tidak diulangi,” ujar Herman dalam instagramnya.
Tak hanya menyuntikkan semangat, Herman juga menyampaikan kabar baik terkait kondisi ekonomi dan sosial Jawa Barat.
Ia menyebut bahwa semester pertama 2025 menunjukkan tren positif di berbagai sektor.
“Alhamdulillah angka kemiskinan turun dari 7,08 persen menjadi 7,02 persen. Pengangguran juga menurun dari 6,75 persen menjadi 6,74 persen,” jelasnya.
Salah satu pencapaian yang paling disorot adalah penurunan angka stunting di Jawa Barat.
Baca Juga: Polisi Dinilai Profesional Tangani Kasus Kematian Arya Daru, Ini Kata Penasihat Ahli Polri
“Stunting turun dari 21,7 persen ke 15,9 persen ini penurunan tertinggi se-Indonesia. Ini buah kerja keras kita semua,” ucapnya dengan bangga.
Selain itu investasi di Jabar juga mencatatkan rekor nasional dengan capaian Rp72,5 triliun di semester pertama 2025 menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia.
Apel pagi tersebut juga menjadi ajang konsolidasi semangat kerja para ASN.
Ia menegaskan bahwa seluruh ASN Pemprov Jabar harus bekerja totalitas dan penuh komitmen untuk rakyat.
Artikel Terkait
Kekurangan Guru Parah, Ini Langkah Dedi Mulyadi dan Pemprov Jawa Barat
Dua Janji Dedi Mulyadi: Petani Sehat, Anak Nelayan Sekolah
Megawati Ungkap Alasan Terima Lagi Jabatan Ketum PDI Perjuangan
Ray Rangkuti Bongkar Strategi Politik Prabowo Usai Amnesti Hasto, Tarik Ulur dengan Jokowi dan Megawati
Pemberian Amnesti & Abolisi, Pengamat: Apakah Harmoni Politik Terwujud?
Ekonom Kritik Klaim Menteri Amran Soal Rupiah Bisa Rp1.000 per Dolar AS, Ini Alasannya